Musim Hujan Akan Berakhir, Ini Prediksi BMKG Sepekan ke Depan di Sumut


Analisis prediksi BMKG terkait adanya konvergensi dan belokan angin. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Meski akan berakhir, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sepekan ke depan, hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut).
"Seminggu ke depan di wilayah Sumut, masih berpeluang adanya hujan ringan hingga lebat," ujar Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah, pada Sabtu (22/2/2025).
Lebih lanjut Utami mengatakan dalam dua hari ke depan, wilayah yang berpeluang hujan yaitu di lereng barat, pantai barat dan pegunungan Sumut.
"Adapun wilayah tersebut Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Samosir, Danau Toba, Humbang Hasundutan (Humbahas), Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Kota Sibolga," tuturnya.
"Tapanuli Selatan (Tapsel), Tapanuli Utara (Taput), Padang Sidempuan, Mandailing Natal (Madina), Padang Lawas (Palas), Padang Lawas Utara (Paluta), Toba dan Simalungun," imbuhnya.
Hujan di wilayah tersebut, dijelaskan Utami, karena adanya gangguan cuaca di Samudra Hindia yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera.
"Maka menyebabkan wilayah Sumut terdapat konvergensi (pertemuan aliran udara) dan belokan, yang memicu pertumbuhan awan hujan di Sumut," ucap Utarmi.
Sebelumnya, pihak BMKG memprediksi musim hujan di wilayah Sumut, berakhir bulan Februari 2025 dan sudah mulai memasuki musim kemarau, tapi belum pada puncaknya. (berry/hm27)