Pelatih Medan Tanggapi Sepak Bola Wanita Indonesia yang Minim Prestasi
Pelatih Medan Tanggapi Sepak Bola Wanita Indonesia Yang Minim Prestasi
Medan, MISTAR.ID
Sepak bola wanita di Indonesia masih belum mencatatkan prestasi yang signifikan. Generasi muda kaum hawa dinilai belum memperlihatkan antusiasme terhadap sepak bola.
Irwansyah Panjaitan, pelatih sepak bola wanita di Academy Kwarta Medan, mengatakan perlu diadakan beberapa kegiatan untuk menggerakkan hati perempuan di seluruh indonesia agar tertarik menggeluti olah raga ini.
“Melalui PSSI di tingkat askab (asosiasi sepak bola kabupaten) hingga asprov (asosiasi sepak bola provinsi) sebaiknya melakukan seminar, sosialisasi, maupun coaching clinic ke sekolah-sekolah untuk memperkenalkan sepakbola wanita,” tuturnya, Sabtu (30/11/24).
Irwansyah, yang ditemui di Academy Kwarta Jalan Pondok Rawa Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, mengatakan di akademinya sendiri, pihaknya menerapkan beberapa hal untuk memotivasi para pemain sepakbola wanita.
“Pertama, saya menekankan untuk tidak menjadikan sepakbola ini sebagai suatu hobi saja, melainkan menjadi suatu pekerjaan juga,” kata pria 26 tahun itu.
Baca juga: Ketua PSSI Harapkan Pemerataan Sepakbola Putri
“Kedua, sepak bola itu kan termasuk olahraga, yang kita ketahui bersama bahwa olahraga itu sehat. Ketiga, kalau dia berprestasi dan terus semangat maka ia akan mendapatkan income yang besar,” sambungnya.
Lebih lanjut Irwansya berpendapat, untuk menciptakan pemain yang berkualitas, diperlukan sebuah kekonsistenan dalam hal bimbingan dan pelatihan supaya pemain bisa meningkatkan kemampuan masing-masing.
Dia pun menilai, sepak bola wanita juga perlu menambah ilmu mereka lebih dengan mendatangkan pelatih asing.
“Semakin baik dengan dilatih oleh pelatih asing,” sebutnya.
Selain itu, dia juga berharap, agar semakin banyak pertandingan-pertandingan sepakbola wanita di Indonesia.
“Dan kemarin juga, pemain sepakbola wanita di Academy Kwarta sempat mengikuti Training Camp,” ungkapnya.
Saat ini, memang sepak bola wanita di Indonesia sudah mendapatkan pandangan positif dari masyarakat.
“Masyarakat sekitar daerah sini sudah mulai sadar dan mendukung anaknya. Itu mungkin dengan hadirnya pelatih asing dan pertandingan sepakbola wanita di Kota Medan,” pungkasnya.
Irwansyah mengatakan saat ini, Academy Kwarta sudah memiliki 3 pemain sepakbola wanita.
Baca juga: Ketum PSSI Tegaskan Komitmennya Kembangkan Sepak Bola Wanita
Hal itu diakui Herlina Febryanti Simangunsong (24), salah seorang pemain sepakbola wanita yang mampu bermain sebagai gelandang serang atau winger kiri maupun kanan mengamini pendapat sang pelatih.
“Saya senang bisa bermain dan belajar sepak bola. Bisa bertemu dengan orang-orang mencintai sepak bola. Dan karena sepak bola juga saya jadi tahu, kalau main bola saja bisa jalan-jalan tanpa mengeluarkan biaya apapun,” ungkapnya.
Herlina mengaku sudah menekuni olah raga itu sejak tahun 2012-sekarang dan mulai bergabung ke Academy Kwarta pada tahun 2019.
Ia mengaku tidak mudah mendapatkan restu dari kedua orang tua dan keluarga.
“Sejak pertama kali saya memutuskan untuk bermain sepak bola, mereka tidak pernah mendukung. Mereka menganggap wanita main sepak bola itu bukanlah hal yang wajar,” katanya.
Herlina berpesan kepada seluruh wanita di Indonesia, khususnya Kota Medan agar tidak malu untuk bergabung dalam dunia sepak bola.
Ia berharap pertandingan-pertandingan maupun kompetisi sepak bola wanita di Indonesia akan terus bertambah dan pembinaannya lebih mendapat perhatian. (devi/hm27)