Sistem Tiket Online Feri Danau Toba Berlaku, Pedagang Mengeluh
Sistem Tiket Online Feri Danau Toba Berlaku Pedagang Mengeluh
Simalungun, MISTAR.ID
Sejak 1 November 2023 lalu, Pelabuhan Tigaras sudah memberlakukan pembelian tiket Feri Danau Toba secara online. Kebijakan ini pun memiliki ‘untung rugi’ di tengah-tengah masyarakat.
A Sitinjak (67), seorang pedagang di sekitar Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mengeluhkan kebijakan itu.
Ia menuturkan, sejak tiket online diterapkan, pengunjung di lokasinya berdagang sangat sepi. Sebelum kebijakan itu, wisatawan yang menunggu antrian kapal bakal singgah, walaupun hanya sekedar membeli air mineral.
“Sekarang sepi, sebelumnya kan ada yang jajan, ramai la terlihat. Ini tidak ada, biasanya parkir di depan ini penuh,” ujar wanita yang sudah puluhan tahun berjualan di lokasi disebut. Kalau sekarang cuma yang nunggu tiket online lah singgah, itupun jarang,” terangnya.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Pelabuhan Tigaras Darwin Purba, mengatakan bahwa setiap kebijakan memiliki keuntungan dan kerugian.
Baca juga: Pembelian Tiket Kapal Feri Danau Toba, 70 Persen Online
“Seperti berlakunya jalan tol beberapa waktu lalu, pedagang di Pasar Bengkel juga terdampak. Tetapi langkah itu kan untuk mempermudah semuanya,” kata Darwin saat ditemui di waktu yang sama.
Tiket online, kata Darwin, justru membantu masyarakat yang ingin menyeberang dari Kabupaten Simalungun menuju Kabupaten Samosir.
“Pascadiberlakukan pembelian tiket secara online, wisatawan dapat menyesuaikan waktu keberangkatan dan juga mengetahui kuota keberangkatan tanpa perlu ke lokasi,” katanya.
Namun tampaknya kebijakan tersebut belum diketahui masyarakat luas. Hal itu ditandai dengan pengunjung yang harus putar arah setelah sampai di lokasi akibat tidak mendapat jadwal keberangkatan.
Baca juga: Mulai 17 Agustus 2022, Tiket Feri Rute Ajibata – Ambarita Bisa Dipesan Online
Sebelumnya diberitakan, Kepala Pelabuhan Tigaras Darwin Purba mengatakan, sistem pembelian tiket kapal Feri secara online masih diberlakukan 70 persen, dan 30 persen sisanya dengan mode offline.
Darwin mengaku hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya kendala teknis dengan sistem pembelian tiket secara online.
Kendati demikian, untuk menghindari adanya calo dalam proses pembelian tiket, pihaknya mengambil langkah dengan tidak memberikan ijin menyebrang jika nomor dan identitas konsumen yang membeli tiket tidak sesuai. Kata Darwin, sekali keberangkatan kapal Feri dapat mengangkut 12 mobil pribadi.
“Untuk penumpang KMP semalam (Senin, 25/12/23) berjumlah 874 orang dan 173 roda empat. Sedangkan kapal tradisional ada 277 penumpang dan 118 sepeda motor,” ujarnya.(indra/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Libur Nataru, Pertamina Patra Niaga Siapkan Promo Pelanggan