Ekonomi Sulit, Perantau tak Pulang Kampung Libur Nataru
Ekonomi Sulit Perantau Tak Pulang Kampung Libur Nataru
Simalungun, MISTAR.ID
Pasca perayaan Natal 2024 dan menyambut Tahun Baru (Nataru) 2025, perantau di Kecamatan Panei, mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pemudik. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana para perantau yang beragama nasrani mulai pulang sejak 15 Desember, kemudian beberapa hari menjelang tahun baru disusul perantau yang beragama muslim.
Situasi diatas lazim terjadi di Nagori Tiga Bolon, Nagori Sigodang, juga beberapa nagori lainnya di Kecamatan Panei. Warga setempat mengaitkan fenomena ini dengan kesulitan ekonomi yang tengah melanda.
Biasanya, perantau sudah mulai tiba sejak pertengahan Desember, membawa suasana meriah ke kampung halaman. Namun, tahun ini, jalan-jalan di nagori tersebut tetap lengang hingga 1 hari menjelang perayaan Tahun Baru 2025.
Baca juga:Liburan Nataru Bersama Keluarga, Ini 5 Pemandian Seru di Simalungun
“Dulu, kalau bulan Desember, kampung sudah ramai. Sekarang sepi sekali. Mungkin karena biaya hidup di kota besar semakin tinggi, jadi mereka lebih memilih bertahan di sana,” ujar Parningotan Siahaan, salah seorang pemilik warung di Nagori Sigodang.
Hal senada disampaikan Bosmen Saragih, seorang pemuda di Tiga Bolon. Ia menuturkan, para perantau kemungkinan besar kesulitan menyesuaikan anggaran untuk mudik. “Tiket transportasi pulang-balik, belum lagi harus membawa oleh-oleh. Kondisi ini membuat banyak yang berpikir dua kali untuk pulang kampung,” katanya.
Padahal secara nasional diperkirakan jumlah pemudik pada periode Nataru 2024/2025 meningkat sebesar 3,43% dibanding tahun sebelumnya, mencapai 110,67 juta jiwa. Kementerian Perhubungan pun sebelumnya telah menyatakan kesiapan infrastruktur transportasi untuk menghadapi lonjakan pemudik selama Nataru 2024/2025.
Dilansir dari laman resminya, Kemenhub telah berkordinasi antar lembaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang disebabkan oleh berbagai kondisi alam berupa cuaca ekstrem di tengah musim hujan yang hampir merata di semua daerah di seluruh Indonesia.
Baca juga:Libur Nataru, Okupansi Hotel di Siantar Sepi
Penurunan jumlah pemudik ini membawa dampak pada suasana perayaan di wilayah tersebut. Umumnya, kedatangan para perantau menambah semarak perayaan Natal dan Tahun Baru, serta memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Namun, tahun ini, suasana tampak lebih sepi. Masyarakat berharap kondisi ekonomi segera membaik, sehingga pada perayaan Nataru berikutnya, para perantau dapat kembali pulang dan merayakan bersama keluarga di kampung halaman.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah melepas keberangkatan 1.200 pemudik gratis untuk Nataru 2024/2025. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan sebelumnya mengatakan, program mudik gratis merupakan kegiatan rutin yang terus menerus dilakukan.
“Kegiatan ini juga bertujuan bagaimana caranya untuk menekan angka kecelakaan selama Natal dan Tahun Baru,” ujar Agustinus, Sabtu (21/12).(indra/hm17)