Pematang Siantar, MISTAR.ID

Darwin Lie, warga Kota Pematang Siantar keturunan Tionghoa dinobatkan menjadi Guru Besar atau Profesor. Gelar yang disandang pria kelahiran 10 Januari 1963 itu, tidak lepas dari semangatnya mengajar selama kurung waktu 35 tahun.

Berdasarkan pengalaman itu, Darwin mengajak anak-anak muda untuk tak pernah berhenti mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. Caranya adalah tak berhenti belajar, dan tetap konsisten melakukan perbuatan positif khususnya pada bidang yang digeluti.

Menurutnya, masa sekarang atau hari ini merupakan tiket untuk masuk ke masa depan, masa zaman yang lebih canggih. Perubahan begitu cepat. Teknologi menyuguhkan ilmu atau pengetahuan yang berkembang pesat.

Baca juga: Sepakat Dengan Wali Kota Medan, Dosen USU Dukung Tindakan Tegas Terhadap Pelaku Begal

“Sama halnya dengan perjalanan hidup saya. Karena sudah 35 tahun mengabdi menjadi Dosen, dan ada peluang memperoleh Guru Besar, maka saya mengambil keputusan untuk itu agar lebih dapat bermanfaat, bisa berdedikasi kepada masyarakat terlebih di Kota Siantar, khususnya bagi lembaga Sultan Agung,” terangnya, pada Senin (14/8/23).

Tak kalah penting untuk meraih kehidupan yang lebih baik, kata Darwin, menjaga mutu diri, dan kepercayaan orang lain. Baginya, kepribadian seseorang ibarat merk dagang dalam dunia bisnis.

“Dengan gelar sekarang ini bisa meyakinkan orang mengenai keilmuan kita, dan secara tidak langsung bisa membuat negara ini lebih baik. Khususnya di Pematang Siantar,” ujarnya dengan melanjutkan riwayat perjalanan hidupnya.

Baca juga: Warga Singapura Ketahuan Miliki KTP Indonesia dan Mengajar Dosen

Pertama, ia merupakan mahasiswa lulusan terbaik dari Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun (USI), jurusan Manajemen pada tahun 1987. Kemampuan itu pun membuat pimpinan USI masa itu langsung memintanya menjadi dosen di tahun 1988. Di sana dia mencurahkan ilmunya sampai tahun 1998, dengan jabatan terakhirnya adalah Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi.

Beranjak dari USI, suami dari Lim Mei Siang tersebut dipercaya menjadi pengurus Yayasan Perguruan Sultan Agung di tahun 1999 sampai 2002. Pada tempat yang sama ia menjadi koordinator dari tahun 2000-2018.

Sejak tahun 2000, anak ketujuh dari 8 bersaudara itu aktif menjadi Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sultan Agung hingga sekarang dengan jabatan fungsional Lektor Kepala. Pernah juga sebagai Dosen Program Pascasarjana S2 Magister Sains Manajemen di USI.

Baca juga: Menghadapi El Nino, Guru Besar IPB Ungkap 2 Jurus Jaga Produksi Padi

Karirnya dalam dunia pendidikan tak berhenti, hingga akhirnya Darwin menjadi Ketua STIE Sultan Agung dari tahun 2008 sampai saat ini. Namun sebelumnya itu, ia sempat sebagai Pembantu Ketua II STIE Sultan pada tahun 2000 sampai 2008.

Pada 7 Agustus 2023, Darwin Lie menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen. (patiar/hm16)