Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pelaksana tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Siantar drg Rumondang Sinaga menegaskan, Pemerintah Kota Siantar membutuhkan alat uji swab yang digunakan untuk deteksi Covid-19. Seluruh hasil uji swab yang dipaparkan atas pasien terkonfirmasi dan suspek Covid-19 di Kota Pematangsiantar merupakan hasil laboratorium di rumah sakit Medan.

Hal itu disampaikan Rumondang menjelaskan terkait ketersediaan sarana medis yang tersedia di RSUD dr Djasamen Saragih Siantar. “Hasil uji swab yang diperoleh RSUD dr Djasamen Saragih Siantar atas permohonan maupun traching pasien Covid-19 itu berasal dari Medan. Rumah sakit kita belum memiliki alat uji swab saat ini,” ujar Rumondang ditemui Mistar, Selasa (13/10/20).

Ia pun menegaskan, kebutuhan alat ini telah disampaikan ke Pemerintah Kota Pematangsiantar dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Namun, ia belum dapat memastikan kapan alat tersebut akan tiba. “Sudah dimohonkan, dan kami akan berupaya melengkapi semua fasilitas pendukung kebutuhan medis sesuai ketentuan,” ujarnya.

Baca juga: Dinkes Perbanyak Test Swab Di STT HKBP Siantar

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menggunakan alat rapid tes untuk mendeteksi virus corona. “Kita pakai alat rapid tes untuk deteksi Covid-19 itu yang tersedia. Kalau pasien mandiri dibebankan biaya Rp150 ribu per pasien, namun jika traching tim gugus gratis,” ujarnya.

Rumondang mengakui, berbagai fasilitas pendukung mulai dibenahi di RSUD dr Djasamen Saragih Siantar, mulai fasilitas penerangan hingga pusat informasi Covid-19. Ke depannya, RSUD dr Djasamen Saragih akan menggunakan sarana komunikasi daring keluhan Covid-19.

“Kami mulai berbenah, lampu penerangan kami perbaiki dan tingkatkan. Estetika rumah sakit menjadi salah satu perhatian kami, termasuk posko informasi medis Covid-19,” jelasnya.

Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, ia menghimbau kepada warga di Kota Siantar agar terus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker. “Bukan hanya dikawasan sekitaran medis, untuk kawasan perkantoran pun kita himbau pakai masker ya ini penting tetap patuhi protokol kesehatan,” ujarnya. (billy/hm09)