Pematangsiantar, MISTAR.ID

Guna membina kebersamaan dan kekuatan mental, tanggung jawab serta percaya diri, sebanyak 272 pelajar kelas XI SMA Swasta RK Budi Mulia Pematangsiantar menggelar kegiatan “Mendaki (Hiking) Puncak Pusuk Buhit” di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir.

Kepala SMA Swasta RK Budi Mulia Pematangsiantar Silvester Simamora melalui Wakasek PKS II Bidang Kesiswaan Manuntun Simarsoit mengatakan, kegiatan tersebut adalah sebagai pengganti berkemah (camping), dimana sebelum pandemi Covid-19, kegiatan tersebut merupakan tradisi rutin yang digelar setiap tahunnya oleh pelajar kelas XI.

“Sebelum pandemi Covid-19, sudah tradisi bagi SMA Budi Mulia dalam penutupan tahun pelajaran mengadakan camping. Sasaran utama adalah pulau Samosir,” kata Manuntun disela-sela acara pemberangkatan peserta, Sabtu (18/6/22).

Baca Juga:Siswa SMA RK Budi Mulia Siantar Gelar Aksi Long March Siantar-Tigaras

Adapun alasan memilih Puncak Pusuk Buhit, karena lokasi itu punya makna tersendiri, tantangannya kuat serta religius mistisnya dan secara budaya batak punya makna yang dalam. Karena menurut sejarah orang batak Pusuk Buhit itu merupakan asal mulanya Si Raja Batak.

“Kita pergi kesana dengan mendidik anak-anak untuk menghormati alam dan budaya. Sebelum berangkat kita lakukan dulu doa bersama. Kita juga menjelaskan bahwa oppung kita Namulajadi Nabolon itu adalah Allah pencipta alam semesta. Jadi sama maknanya bahwa pencipta atau Namulajadi Nabolon yang nantinya diperdalam oleh anak-anak,” jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini mengajarkan bagaimana membina solidaritas yang tinggi bagi anak-anak, sewaktu mendaki serta menunjukkan kepedulian dan kebersamaannya dalam ikatan kekeluargaan yang kuat. Sesampainya nanti di lokasi puncak Pusuk Buhit anak-anak akan diajak untuk doa bersama.

Baca Juga:SMA RK Budi Mulia Pematangsiantar Laksanakan Ujian Sekolah Berbasis Online 

Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Pangururan, Klinik Elisabet Pangururan dan menyiapkan guru pendamping serta obat-obatan P3K.

“Kita nanti menginap di SMP Budi Mulia Pangururan yang nantinya di lokasi sekolah dibagi dua lokasi. Yang laki-laki di asrama putra dan perempuan di asrama putri. Setelah turun dari pendakian, kita buat acara panggung kreasi. Dalam panggung kreasi setiap anak atau kelompok kita tantang untuk membuat kreasi secara spontanitas dan sekaligus membina keakraban mereka,” ujarnya. (yetty/hm12)