Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Komisi III DPRD Usulkan Dishub Pematangsiantar Beli Mobil Crane Sky Lift

journalist-avatar-top
By
Wednesday, November 20, 2024 19:07
0
komisi_iii_dprd_usulkan_dishub_pematangsiantar_beli_mobil_crane_sky_lift

Komisi Iii Dprd Usulkan Dishub Pematangsiantar Beli Mobil Crane Sky Lift

Indocafe

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Anggota Komisi III DPRD Pematangsiantar mengusulkan pembelian mobil Crane Sky Lift di Dinas Perhubungan (Dishub). Usulan itu bermula dari keluhan dinas yang harus meminjam unit milik Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman ketika terjadi kerusakan di lampu lalu lintas saat rapat, Rabu (20/11/24).

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar, Lusamti Simamora menyebut, mereka bahkan harus memberhentikan mobil truk yang memiliki bodi besar di persimpangan jalan. Hal itu untuk menjangkau petugas saat memperbaiki lampu lalu lintas.

“Ya sudah usulkan saja itu. Kemudian petugas ahlinya ditambahkan,” kata anggota Komisi III, Tongam Pangaribuan.

Pernyataan itu disetujui anggota Komisi III lainnya. Nantinya, pengusulan pembelian mobil Crane Sky Lift seharga Rp1 miliar per unit itu akan dibicarakan di Badan Anggaran.

Baca Juga : Rencana Retribusi Parkir Dikelola Pihak Ketiga oleh Dishub Siantar Ditolak Komisi III

Lusamti melanjutkan, tahun 2025 mereka menganggarkan pemeliharaan lampu lalu lintas sebanyak 10 unit sebesar Rp250 juta. Biaya itu digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kendala di setiap lampu lalu lintas, seperti sambaran petir atau angin kencang.

Pada tahun 2024, Dinas Perhubungan telah menggelontorkan dana Rp141 juta dari nilai anggaran Rp200 juta. “Sisanya untuk jaga-jaga sampai akhir tahun ini. Jika tidak digunakan, maka akan dikembalikan atau silpa,” jelasnya.

Selain itu, Dinas Perhubungan juga menganggarkan pembelian rambu lalu lintas penunjuk arah atau peringatan di 10 titik dengan biaya Rp85.246.000. Lokasinya direncanakan di beberapa sekolah, rumah ibadah dan persimpangan jalan.

Anggota Komisi III, Erwin Siahaan lantas memprotes harga tersebut. Menurutnya, dana Rp8 juta untuk setiap unit rambu terlalu besar. Dia meminta agar Dinas Perhubungan mengkaji ulang anggaran tersebut.

journalist-avatar-bottomSyahrial Siregar