Pematang Siantar, MISTAR.ID

Komisi II DPRD Kota Siantar mempertanyakan alasan Perumda Tirtauli memilih barang dari luar negeri yang akan digunakan dalam proyek meteran induk di 22 lokasi mata air. Pertanyaan itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi II, Ferry Sinamo yang memimpin rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (27/7/23).

“Dan bagaimana ke depan terkait pemeliharaannya itu? Apakah tidak bisa diadakan dari Indonesia, contohnya dari Bandung?” tanya Ferry.

Direktur Utama Perumda Tirtauli, Zulkifli Lubis menerangkan sebelum pemesanan barang, hal tersebut telah dipresentasikan kepada Kementerian PUPR. Setelah beberapa kali konsultasi, Kementerian PUPR menyetujui penggunaan barang dari Eropa dan Amerika itu.

“Kelebihannya dari produk dalam negeri, meteran yang dipesan itu mampu mengirim sinyal ke kita dan Jakarta. Tanpa kabel. Jadi ketahuan di situ kubikasinya,” terang Zulkifli.

Baca juga: Ancaman DPRD Siantar Seret Dewas Tirtauli ke APH Jalan di Tempat, Polres Belum Terima Laporan

Sementara untuk pemeliharaan, Perumda Tirtauli akan mendapatkan insentif jika terdapat pengurangan. Sementara Siemens yang menjadi produsen meteran air akan mengurusi pemeliharaan tersebut.

Ferry menyampaikan, penggelontoran dana hingga Rp5 miliar untuk pembangunan meteran induk dan hanya berfungsi untuk mengetahui kebocoran air merupakan pemborosan.

Sementara itu, Jhon Kennedi Purba mempertanyakan kewenangan pemeriksaan barang sesuai spesifikasi yang dipesan. Pertanyaan itu dijawab Zulkifli, ada di tangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Baca juga: Perumda Tirtauli Komit Menyelesaikan Proyek Meteran Induk Tepat Waktu Usai DPRD Ingatkan Pengawasan

Kendati demikian, Jhon meminta agar Komisi II diikutsertakan melihat saat meteran tiba dan akan dipasang.

“Siap pak,” balas Zulkifli.

Dalam kesempatan yang sama, anggota komisi lainnya, Metro Hutagaol meminta Perumda Tirtauli cermat mengawasi pengerjaan meteran induk tersebut. Sebab hingga sekarang, pihak rekanan belum memulai pemasangan. Sementara proyek harus selesai pada bulan Oktober mendatang.

Baca juga: Sejumlah Perumahan Gunakan Sumur Bor, Tirtauli: Debit Air Kita Belum Mencukupi

“Jadi jangan karena mengejar waktu, kualitas pengerjaan jadi berkurang. Kami tidak mau ada yang seperti itu,” pungkas politisi Partai Demokrat ini. (Gideon/hm20)