Berlebihan Terhadap Ponsel Mengakibatkan Kurangnya Empati Anak Muda
Berlebihan Terhadap Ponsel Mengakibatkan Kurangnya Empati Anak Muda
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Cabang Pematangsiantar menggelar diskusi dengan thema ‘Peran Pemuda Dalam Mengkawal Pemerintah’ yang berlangsung pada Jumat (20/12/24) di Hotel Grand Palm.
Diskusi itu diikuti sejumlah organisasi pemuda dengan menghadirkan pembicara dari Pemko Pematangsiantar, DPRD Pematangsiantar, Kejari Pematangsiantar, Polres Pematangsiantar, Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Dalam diskusi itu terjadi pembahasan terkait pemuda yang saat ini dinilai apatis terhadap pemerintahan maupun politik. Anak muda disebut kurang berminat dalam membahas isu politik di Kota Pematangsiantar.
Baca juga:Rayakan Hari Anti Korupsi Sedunia, Anak Muda jadi Target Putus Mata Rantai
Pilkada Pematangsiantar lalu contohnya. Tingkat partisipasi pemilih hanya berkisar 50-55 persen dan didominasi anak muda yang tidak berpartisipasi di bilik suara.
Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Muktar Panjaitan menilai, hal tersebut karena kurangnya empati pada anak muda. Hal itu diakibatkan, penggunaan ponsel pintar yang lebih dominan dalam pribadi masing-masing.
Anak muda, lanjut Muktar memiliki kepintaran yang luas dan berkembang. Namun di satu sisi, kepedulian terhadap sesama semakin tergerus.
“Bagaimana kita lihat, emosional berlebihan nya anak muda dalam menanggapi sesuatu. Makanya banyak kita temukan banyak kasus bulian dan merespon suatu masalah dengan brutal,” kata Muktar.
Baca juga:Cerita Perakit Motor Chopper yang Tren Digandrungi Anak Muda
Menurut Muktar, fenomena ini juga tidak terlepas dari sistem pendidikan di Indonesia. Dia menyebut, saat ini pendidikan di sekolah lebih mengutamakan Intelligence Quotient (IQ) daripada Emotional Quotient (EQ).
Dikatakan dia, hal berdampak pada karakter masyarakat.
“Jika keduanya dijalankan beriringan, pasti anak muda lebih gampang juga mengendalikan emosi. Karena EQ itu lebih banyak didapat dari orang tua dan lingkungan,” jelasnya. (gideon/hm16)