Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi


Potensi cuaca ekstrim yang diunggah di laman website BMKG. (f:ferry/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem, yakni hujan sedang, hujan lebat, hujan sangat lebat, dan angin kencang, akan melanda hampir seluruh wilayah Indonesia.
Sesuai informasi dilansir dari laman website resmi BMKG, terlihat seluruh wilayah Pulau Sumatera dan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur hingga ke Pulau Irian serta Kepulauan Maluku, berpotensi cuaca ekstrim.
Sementara kawasan Pulau Kalimantan yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Untuk Pulau Sulawesi, adalah Sulawesi Utara, Tengah, Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Seiring dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, pihak BMKG dalam laman website resminya juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, yakni Informasi Tinggi Gelombang nomor :B/ME.01.03/PDGT/12/DMM/II/2025.
Informasi tinggi gelombang yang ditandatangani Prakirawan BMKG, Dyah Ayu Dhamayanti, mulai berlaku tanggal 13 Februari 2025 Pukul 07.00 WIB sampai 16 Februari 2025 Pukul 07.00 WIB.
Informasi itu menjelaskan kondisi sinoptik, dimana Typhoon Cyclone (TC) Talilah atau siklon tropis yang berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berangkat dari kondisi sinoptik itu, peringatan dini tinggi gelombang 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Barat Sumatera, Laut Jawa Bagian Timur, Laut Bali dan Laut Sumbawa.
Lalu di Laut Banda, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku hingga Papua dan Laut Arafuru. Tinggi gelombang ini berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan dan kapal tongkang.
Selanjutnya, gelombang setinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT. Ketinggian gelombang ini berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan, kapal tongkang hingga kapal Ferry. (*/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Deputi OIKN Mohamed Ali Berawi Mengundurkan Diri