Jakarta, MISTAR.ID

Poltracking Indonesia diakui sebagai lembaga survei yang paling akurat berkat metodologi verifikasi data yang ketat dan transparan. Dengan proses verifikasi lima lapis, Poltracking menjaga akurasi dan kepercayaan publik, meminimalkan kesalahan dalam setiap hasil survei.

Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, menjelaskan bahwa setiap survei yang dilakukan harus melewati lima tahapan verifikasi untuk memastikan keandalan dan validitas data.

Tahapan pertama adalah verifikasi geolocation, yang memastikan survei dilakukan di lokasi yang benar dengan menggunakan koordinat latitude dan longitude. Verifikasi ini memastikan bahwa survei tidak dilakukan di tempat yang salah atau tidak sesuai dengan kriteria.

Tahapan kedua adalah analisis foto, yang digunakan untuk mencocokkan profil demografi responden dengan data lapangan. Hal ini memastikan bahwa responden yang diwawancarai sesuai dengan target survei dan hasilnya dapat dipercaya.

Baca Juga : SMRC: Ekonomi Buruk Untungkan Anies, Ekonomi Baik Perkuat Ganjar

Threshold durasi adalah tahapan ketiga, dimana durasi wawancara dipantau untuk memastikan bahwa wawancara berlangsung cukup lama guna menghasilkan data yang mendalam. Durasi yang terlalu singkat dapat menjadi indikasi bahwa survei tidak dilakukan sesuai prosedur.

Tahapan keempat adalah konsistensi jawaban. Poltracking memeriksa apakah responden memberikan jawaban yang konsisten dan tidak saling bertentangan, yang menunjukkan bahwa survei dilakukan secara objektif dan valid.

Tahapan terakhir adalah konfirmasi telepon, dimana Poltracking menghubungi responden untuk memvalidasi keikutsertaan mereka dalam survei. Meskipun ada tantangan dalam memperoleh nomor telepon, Masduri memastikan bahwa verifikasi ini tidak hanya mengandalkan satu instrumen saja.

“Kami tidak hanya fokus pada telepon. Ada empat instrumen verifikasi lain yang menjamin validitas data,” jelas Masduri dalam keterangannya, Senin (18/11/24).