Wakil Bupati Toba Menangis Ada Pelajar Bunuh Diri karena Tak Direstui Kuliah walau Lulus SNBP


Wakil Bupati Toba Audi Murphi Sitorus (Foto: Nimrot/Mistar)
Toba, MISTAR.ID
Wakil Bupati Kabupaten Toba, Audi Murphy Sitorus, mengaku menangis mengetahui seorang pelajar di daerahnya bunuh diri karena tak direstui orang tuanya melanjutkan kuliah padahal sudah lulus ke sebuah perguruan tinggi negeri lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Mendengar dan membaca peristiwa tersebut, saya sampai menangis. Peristiwa seperti ini tidak boleh lagi terjadi di Kabupaten Toba," ujar Murphy saat dihubungi wartawan Mistar melalui saluran WhatsApp, Sabtu (22/3/2025).
Wakil Bupati akan segera membicarakan di jajaran Pemerintah Kabupaten Toba, khususnya Dinas Pendidikan untuk mencari solusi penyelesaian, sehingga kasus seperti ini tidak terulang kembali.
Dia juga mengharapkan peran dari masyarakat dan keluarga yang menghadapi masalah seperti ini segera menginformasikan kepada pemerintah setempat agar solusi dapat diatasi dan terpecahkan. Sehingga pemerintah atau siapapun bisa memberikan bantuan.
"Setidaknya, jika sudah menyampaikan keluhan sehingga beban mental dapat diungkapkan. Sebelum akhirnya permasalahan lainnya dapat dibantu pihak lain, seperti biaya akan dipertimbangkan dari pihak swasta dan pemerintah," katanya.
Lanjutnya, sebatas anak tersebut memiliki prestasi sudah pasti akan didukung untuk mewujudkan generasi emas dari kabupaten ini yang akan melanjutkan pembangunan Toba menuju yang lebih mantap untuk menyejahterakan masyarakat.
"Untuk orang tua yang memiliki anak berprestasi agar terbukalah kepada siapapun agar permasalahan dapat terpecahkan. Pemerintah akan selalu mendukung bagi anak yang berprestasi di Toba," kata Murphy menegaskan.
Seperti diberitakan Mistar, seorang siswa inisial KS, 19 tahun, bunuh diri hanya karena tidak direstui orang tuanya kuliah. Padahal, siswa ini sudah lulus SNBP dan diterima di universitas negeri di Manado, Sulawesi Utara.
Siswa warga Desa Lumban Manurung, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba ini, ditemukan tenggelam di sungai Desa Bius Barat, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Jumat (21/3/2025).
Kapolsek Porsea, AKP Daniel Aritonang, membenarkan peristiwa tersebut. Daniel menceritakan, pada Rabu (19/3/2025), sekitar jam 13.00 WIB, korban duduk di tepi sungai Desa Lumban Manurung diduga frustasi karena tidak mendapatkan izin dari orang tuanya untuk kuliah.
"Sebelumnya, orang tuanya sempat membujuk korban untuk segera pulang sambil mengatakan kondisi ekonomi mereka yang tidak mampu untuk biaya kuliah, namun korban enggan pulang," kata Kapolsek.
Selanjutnya, ayah korban pergi membeli token listrik. Setelah ayahnya pulang, korban tidak ditemukan di lokasi.
"Mendapati anaknya tidak berada di lokasi, selanjutnya ayah korban memberitahukan kepada warga dan mencari korban akan tetapi tidak ditemukan," ujar Daniel.
Kemudian, pada Jumat, 21 Maret 2025, ayah korban beserta warga mencari dan membuka bendungan sungai dan korban muncul ke permukaan air yang tidak jauh dari lokasi bendungan.
Baca Juga: Bunuh Diri karena Kuliah Tak Direstui walau Lolos SNBP, Pelajar di Toba Ini Dikenal Kutu Buku
"Informasi yang didapat bahwa korban lulus SNBP di Manado tahun ini," kata Kapolsek.
Kapolsek mengatakan bahwa kedalaman sungai di mana korban diduga tenggelam kurang lebih 3 meter.
Sementara itu, pihak keluarga menyampaikan permohonan kepada penyidik Polres Toba agar korban tidak dilakukan otopsi dan pihak keluarga sudah menerima sebab kematian korban karena tenggelam di sungai dan bersedia untuk membuat surat pernyataan penolakan tidak diotopsi. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban sudah dibawa ke rumah duka. (Nimrot)