Penyelundupan Sabu Jaringan Internasional Digagalkan di Sumut, Begini Modusnya


Direktur Dit Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Yemi Mandagi (kemeja putih) saat pers rilis di Polda Sumut. (f:matius/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Direktur Direktorat Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Yemi Mandagi mengungkap modus operandi para pelaku penyelundupan narkoba yang telah diungkap.
Yemi menyebut sejauh ini jaringan yang berhasil diungkap pihaknya merupakan jaringan internasional dari Malaysia dan jaringan antar Provinsi.
Dalam menjalankan aksinya, jaringan ini menggunakan jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia untuk membawa sabu ke Indonesia menggunakan jalur laut.
“Untuk jaringan internasional semua berasal dari negara jiran (Malaysia), yang dibawa oleh beberapa TKI ilegal dari negara Malaysia,” ujar Yemi, Senin (24/2/2025).
Para TKI ini, melakukan penyelundupan melalui daerah perairan Tanjung Ledong, Tanjung Balai dan Perairan Asahan hingga Perairan Kabupaten Batubara yang dibawa menggunakan kapal kayu.
“Barang ini (sabu) dibawa menggunakan kapal lalu dijemput di pertengahan perairan dan dibawa dengan kendaraan yang sebagian dibawa ke luar Sumatera Utara, tepatnya di Kalimantan Selatan,” beber Yemi.
Mantan Kapolresta Deli Serdang itu menyebut penyelundupan lewat laut. Para pelaku juga melakukan aktivitas lewat daratan, yang datang dari wilayah Provinsi Aceh, kemudian dibawa melewati wilayah Langkat hingga ke Sumut.
“Untuk jalur darat menggunakan roda dua, empat, dengan berbagai modus. Ada yang dibungkus dengan karung, kemudian ada yang dimasukkan kedalam tas ransel dan berbagai modus lainnya untuk mengelabui petugas,” ucapnya.
Sebelumnya, Dit Narkoba Polda Sumut bersama Polres jajaran telah mengungkap 25 kasus narkoba dalam waktu 2 bulan terakhir. Mulai 27 Desember 2024, sampai 23 Februari 2025. Dengan jumlah barang bukti 97,08 kilogram narkotika jenis sabu, 38 gram ganja dan 2.180 butir pil ekstasi. (matius/hm18)
PREVIOUS ARTICLE
BGN Lakukan Monev Perdana Program Makan Bergizi Gratis di Sergai