Tuesday, April 8, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

Kubangan Air yang Terkesan Dibiarkan Telan Puluhan Korban di Deli Serdang

journalist-avatar-top
Senin, 7 April 2025 12.33
kubangan_air_yang_terkesan_dibiarkan_telan_puluhan_korban_di_deli_serdang

Pengendara sepeda motor terjatuh saat melintasi Jalan Setia Makmur. (f:ist/mistar)

news_banner

Deli Serdang, MISTAR.ID

Kubangan air sepanjang jalan rusak di Jalan Setia Makmur di Dusun II, Desa Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dikabarkan telah menelan puluhan korban.

Meski sudah dikeluhkan, kondisi jalan rusak yang diperkirakan sepanjang sekitar 50 meter dengan kedalaman bervariasi itu, terkesan dibiarkan oleh pihak pemerintah setempat.

Seorang warga, Dian mengatakan, usia jalan rusak itu sudah lebih dari dua tahun. Namun hingga kini, belum ada tindakan. Alhasil, warga menanam pohon pisang di jalan tersebut sebagai bentuk protes.

"Sudah lama ini rusak, kalau yang terjatuh sudah banyak. Sekitar 30 orang sudah pasti ada yang terjatuh. Apalagi kalau hujan lebat, yang jatuh sudah pasti mandi lumpur," ucapnya, Senin (7/4/2025).

Terpisah, Kepala Desa Sunggal Kanan, Ramlan ketika dimintai tanggapannya mengatakan bahwa pihaknya telah menindak lanjuti keluhan warga itu.

"Sudah ditanggapi, kita sudah laporkan, dan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Deli Serdang lagi dalam tender," katanya.

Ramlan mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan upaya penimbunan di lokasi. Namun karena drainase yang buruk membuat jalanan kembali seperti kubangan.

"Sudah pernah kita timbun jalan itu. Tapi karena itu daerah lembah dan drainasenya buruk, jadi kembali lagi," tuturnya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya pihaknya juga pernah mengajak warga memperbaiki drainase. Namun, warga menolak menghancurkan titi drainase depan rumahnya karena menggunakan dana pribadi.

"Sudah kita ajak memperbaiki drainase. Tapi warga menolak karena jembatan depan rumahnya mau dihancurkan dan diperbaiki dengan dana pribadi," ucapnya.

Sementara warga mengaku enggan mengeluarkan biaya pribadi memperbaiki drainasenya, dengan alasan ekonomi sulit jadi faktor utama. Sehingga meminta perbaikan drainase menggunakan anggaran pemerintah.

"Kami jelas menolak kalau memperbaiki jembatan depan rumah kami pakai dana sendiri. Kami kan sudah bayar pajak, harusnya dari pemerintah lah memperbaikinya. Jangan dana kami lagi," ujar warga bernama Dian. (putra/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES