Kasus Rudapaksa Gadis Keterbelakangan Mental Tuai Aksi di Mapolrestabes Medan
Kasus Rudapaksa Gadis Keterbelakangan Mental Tuai Aksi Di Mapolrestabes Medan
Medan, MISTAR.ID
Kasus rudapaksa gadis yang mengalami keterbelakangan mental, berinisial SH, menuai aksi massa di Mapolrestabes Medan, Senin (16/12/24).
Massa mendatangi Mapolrestabes Medan untuk berunjuk rasa menyoroti lambannya penanganan kasus Rudapaksa yang dialami oleh korban tersebut.
Penasehat hukum korban, Bernard Simaremare mengatakan, massa mengaku kecewa dengan kinerja Sat Reskrim Polrestabes dalam menangani kasus itu.
Menurut Bernard, kehadiran Kapolrestabes Medan ke rumah korban, pada Jumat (6/12/24) lalu, merupakan bentuk atensi atas kasus tersebut untuk segera diusut.
“Kita sebagai PH korban kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan. Artinya, sudah jelas pada tanggal 6 Desember kita sama-sama dengan Kapolrestabes mendatangi kediaman korban,” tuturnya.
Baca juga: Kondisi Gadis Keterbelakangan Mental Korban Rudapaksa Belum Stabil
“Ini kan sudah atensi Kapolrestabes, namun sampai pada hari ini orang yang pertama mengantar si korban belum juga dipanggil,” sambung Bernard di depan Mapolrestabes Medan.
Penarik betor yang mengantar SH pulang saat itu, menurut penilaian Bernard, dapat menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.
Pasalnya, korban SH yang diketahui mengalami keterbelakangan mental diyakini tidak dapat mengetahui arah jalan pulang ketika ditinggal di suatu tempat.
Bahkan, beberapa hari yang lalu korban SH dikatakan mengalami pendarahan dan tidak sadarkan diri.
“Kita tidak menuduh siapapun. Kalau tukang becak dipanggil, kan bisa mendapat informasi, bisa menjadi saksi kunci. Coba ditanya dari mana kau dapatkan itu. Karena kalau korban, diletakkan di suatu tempat ditanya alamatnya dia tidak tau itu. Kenapa bisa sampai ke rumah itu,” cecarnya.
Baca juga: Kondisi Gadis Keterbelakangan Mental Diduga Korban Rudapaksa Kian Membaik
Pihak Sat Reskrim Polrestabes Medan pun menerima perwakilan massa yang diwakili PH korban untuk bermediasi.
Dalam mediasi itu, kata Bernard, petugas disebutkan akan melakukan pengecekan cctv di kawasan kediaman korban.
“Bahkan CCTV kami sendiri yang mendapat dari warga masyarakat. Mediasi tadi di dalam mereka bilang besok makan ke lapangan mengecek seluruh CCTV,” bebernya.
Saat itu, Bernard berharap petugas dengan cepat menangani kasus tersebut dan menangkap pelakunya.
“Jadi harapan kami sebagai PH korban, siapapun pelakunya segera ditangkap,” pungkasnya.
Sementara Kanit PPA Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina saat dimintai tanggapannya perihal aksi tersebut belum bersedia memberikan tanggapan. (putra/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Terdakwa Kasus Perpajakan Rp3 M Dilantik jadi Anggota DPRD Toba