Gedung Rusak Akibat Banjir, Murid Belajar di Rumah Warga Sayur Matinggi
Gedung Rusak Akibat Banjir Murid Belajar Di Rumah Warga Sayur Matinggi
Tapsel, MISTAR.ID
Pasca bencana banjir bandang yang melanda Siunjam Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) 10 hari lalu, sebanyak 166 murid SDN 101106 belum bisa menggelar Proses Belajar Mengajar (PBM) seperti biasa.
Pasalnya, dari 6 ruang belajar yang ada, 1 ruang di antaranya telah rata dengan tanah disapu banjir.
Sedangkan 4 lagi, bagian dinding beton sudah jebol. Dan tiang penyangga dari rangka dan atap gedung sangat rawan untuk ditempati.
Baca juga:Pengungsi Banjir Bandang di Siunjam Tapsel Butuh Obat-obatan
“Kondisi ruang belajar masih dipenuhi lumpur, batu, ranting dan potongan kayu. Kaca jendela dan peralatan belajar juga hancur. Jadi, belum bisa digunakan hingga kini,” terang Kepala SDN 101106 Siunjam, Najaruddin Hasibuan, saat bertemu wartawan di Sipange, Kamis (5/12/24).
Akibat kondisi itu, PBM harus digelar di rumah warga dan juga di dalam ruang dan teras masjid.
“PBM saat hanya bersifat darurat. Materi pembelajaran belum sepenuhnya seperti tuntunan kurikulum, hanya mengarah pada penguatan mental, sesekali menghibur anak-anak pasca bencana,” terang Najaruddin.
Sebab terangnya, sebagian besar murid di sekolah itu merupakan korban banjir bandang sepuluh hari lalu. Sehingga, sebagian besar murid tak lagi memiliki seragam sekolah, buku dan peralatan sekolah lainnya untuk menjalani PBM.
Baca juga:Pimpinan DPRD Medan dan Deli Serdang Bawa Isu Banjir ke DPR RI
“Kabarnya, Senin depan PBM akan kembali digelar di sekolah dengan dua sesi,” ucapnya sambil mengaku, semua peralatan dan arsip di sekolah hancur telah habis dilahap banjir yang melanda.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sipange Siunjam, Amri Pulungan pada wartawan menyebut, saat ini petugas sedang sibuk membersihkan material berupa batu, lumpur, ranting dan potongan kayu dari pemukiman warga, termasuk ruangan dan halaman sekolah.
“Sabtu (lusa), sekolah ditargetkan selesai dibersihkan. Jikapun mau dipakai untuk tempat belajar, tentu harus tetap melihat seberapa aman. Sebagian ruangan masih berpotensi runtuh, karena sebagian dinding sudah jebol,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tapsel, Arman Pasaribu pada wartawan lewat pesan WhatsApp (WA) menyebut, karena gedung rusak parah, PBM sementara ini dialihkan di rumah warga.
Baca juga:Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor Timbulkan Korban Jiwa
“Sebagian memakai baju biasa. Ada 107 lagi yang belum memiliki seragam karena terdampak bencana banjir. Masalah buku, sebagian masih memiliki,” ungkap Arman, sambil menyebut, terkait penanganan gedung rusak, belum bisa memberi keterangan karena sedang di luar kantor.
“Besoklah saya sampaikan adinda. Saya masih di luar,” pungkasnya. (amran/hm16)