Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Bencana Tanah Longsor di Sibolangit Berdampak ke Kota Medan

journalist-avatar-top
By
Wednesday, November 27, 2024 16:26
0
bencana_tanah_longsor_di_sibolangit_berdampak_ke_kota_medan

Bencana Tanah Longsor Di Sibolangit Berdampak Ke Kota Medan

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Bencana tanah longsor di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang berdampak ke Kota Medan.

Dampaknya, air bersih dari Perumda Tirtanadi tak mengalir ke sejumlah kecamatan di Kota Medan pada hari Pilkada serentak, Rabu (27/11/24).

Sejumlah wilayah terputus aliran air bersih seperti Kelurahan Tanjung Sari dan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, dan Kelurahan Harjosari I dan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas.

Kepala Bidang (Kabid) Publikasi dan Komunikasi Perumda Tirtanadi, Lokot Parlindungan Siregar mengakui, distribusi air mengalami gangguan akibat bencana longsor di Sibolangit dan banjir besar.

Baca juga: 18 Korban Longsor Sibolangit Dirawat di RSUP Haji Adam Malik

Lokot menyebutkan, hal ini berdampak pada air yang menjadi kecil atau mati di sebagian wilayah kota Medan, seperti Cabang Padang Bulan, Cabang Medan Kota dan Cabang Deli Tua sekitarnya.

“Perumda Tirtanadi hingga saat ini terus berupaya maksimal mengatasi gangguan produksi yang terjadi. Untuk perbaikan jalur pipa yang terkena longsor di Sibolangit sepertinya harus mengerahkan alat berat,” katanya.

Lokot juga menyebutkan, untuk Water Treatment Plant (WTP) Deli Tua (sumbernya Sei Deli), WTP Sunggal (Sei Belawan), WTP Limau Manis (Sei Belumai) sangat tergantung pada cepat atau lambatnya air sungai surut.

Baca juga: Korban Longsor di Sibolangit Bertambah, 8 Meninggal dan 24 Dirawat

Ia mengaku belum dapat memastikan kapan aliran air akan normal kembali.

“Hal ini di luar kendali Perumda Tirtanadi karena faktor alam. Mohon maaf atas gangguan pelayanan air minum yang terjadi. Mohon bersabar ya,” tutupnya.

Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Harjosari II, Caroline, mengaku menyadari air di rumahnya mati, sejak pukul 06.00 WIB.

“Sampai sekarang masih belum hidup airnya. Susah kali jadinya. Mau buang air, mau mandi, mau mencuci, semuanya jadi gak bisa karena air mati,” katanya sekira pukul 14.26 WIB.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sibolangit, 4 Orang Meninggal Dunia dan 2 Hilang

Ibu satu anak ini mengaku sampai harus menampung air hujan untuk digunakan.

“Kasihan kita melihat orang yang kebanjiran karena hujan ini. Tapi kalau air mati seperti ini, kita berharap hujan ga berhenti supaya bisa ditampung dan digunakan ke kamar mandi, itulah dilemanya sekarang ini,” ujarnya sedih.

Hal yang sama juga disampaikan Sari, warga Jalan Sumber Bakti, Kelurahan Harjosari II. Pekerjaan rumahnya terpaksa harus terhenti karena kekurangan air untuk digunakan.

“Mau tak mau, terpaksa nampung hujan lah ini. Kalau nggak, mau bagaimana lagi untuk dipakai di kamar mandi? Air di kamar mandi seret, tapi air di halaman rumah banyak melimpah karena hujan,” tukasnya.

Terpisah, warga Jalan Pasar 1, Kelurahan Asam Kumbang, Ati menyebut, air di tempatnya sudah mati (tidak mengalir), sejak pukul 09.00 WIB.

“Tapi tadi sudah mulai jalan lagi airnya di jam 15.20 WIB, tapi masih kecil memang airnya,” tuturnya. (susan/hm27)

journalist-avatar-bottomFerry Napitupulu