Antisipasi Serangan Massa, Polres Sibolga Gelar Sispam Mako


Kapolres Sibolga AKBP Achmad Fauzy menyampaikan arahan pada simulasi Sispam Mako. (f: ist/mistar)
Sibolga, MISTAR.ID
Polres Sibolga menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Markas Komando (Sispam Mako) untuk mengantisipasi kemungkinan serangan fisik dari kelompok massa maupun perorangan, Kamis (27/2/2025).
Simulasi yang melibatkan seluruh personel dari berbagai satuan fungsi ini dihadiri Kapolres AKBP Achmad Fauzy, Wakapolres Kompol Arifin B Tampubolon, Kabag Ops AKP Agus Adhitama dan Pejabat Utama (PJU).
Achmad Fauzy menekankan pentingnya simulasi ini agar tidak hanya menjadi latihan semata, tetapi benar-benar dapat diterapkan dalam situasi nyata jika terjadi ancaman di markas kepolisian.
Ia menjelaskan, seluruh personel harus sesuai menempati posisinya masing-masing, mulai dari mengamankan ruang kerja dan dokumen penting, mengamankan markas, objek vital, tahanan dan gudang senjata.
"Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi kapan saja terhadap personel maupun markas," katanya.
Achmad Fauzy menilai, personel kepolisian dalam melakukan pengamanan harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk membentuk barikade untuk mencegah massa masuk ke dalam area markas.
Kapolres Sibolga berharap latihan ini dapat meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam menghadapi terjadinya ancaman nyata di lapangan. "Kesiapsiagaan dan ketanggapan petugas dalam menghadapi situasi darurat menjadi fokus utama dalam pelatihan ini," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan personel dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama dalam menghadapi ancaman yang dapat mengganggu stabilitas di lingkungan markas kepolisian.
"Simulasi ini dapat dijadikan acuan dalam menghadapi ancaman riil yang mungkin terjadi di masa mendatang," turunya. (feliks/hm24)