Friday, April 25, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Pegawai Kemendikti Sentil Menteri Pemarah yang Suka Main Tampar dan Pecat

journalist-avatar-top
Senin, 20 Januari 2025 14.11
pegawai_kemendikti_sentil_menteri_pemarah_yang_suka_main_tampar_dan_pecat

Spanduk yang terpajang di depan kantor Kemendikti Saintek. (f:int/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR

Sejumlah pegawai yang bertugas di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menggelar aksi. Senin (20/1/25).

Mereka menggelar aksi damai, di depan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), sembari membawa spanduk.

Tulisan pada spanduk itu sepertinya menyentil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) yaitu Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Mereka membawa spanduk bertuliskan, 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!'. Ada juga spandung bertuliskan 'Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga'.

Sementara di depan gedung Kemendikti Saintek ada spanduk bertuliskan 'Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat'. Demikian isi tulisan spanduk yang dibawa pegawai.

Aksi para pegawai pakaian berwarna hitam itu dipicu pemberhentian mendadak kepada seorang pegawai Kemendikti Saintek yang bernama Neni Herlina beberapa waktu lalu.

"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," ujar Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, dilansir media antara.

Ia juga menyebutkan perlakuan yang diklaim tidak adil juga sebelumnya dibebankan kepada pegawai lain yang enggan disebutkan namanya.

Masih kata Suwito, kegiatan yang diikuti sekitar 235 pegawai itu ditujukan untuk menyampaikan kepada khalayak, terutama Presiden RI Prabowo Subianto terkait apa yang terjadi.

"Kami lebih kepada menyampaikan saja, terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai Menteri," tuturnya.

Terpisah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek, Togar M Simatupang kepada media antara, mengatakan hal itu merupakan dinamika interaksi yang biasa terjadi dalam sebuah pemekaran organisasi.

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," bebernya.

Mengenai pemberhentian pegawai, Togar juga menyebutkan hal tersebut tidak dilakukan secara mendadak.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," pungkasnya. (*/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES