Tuesday, January 28, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Obat Antidotum Merek Fomepizole Hanya Efektif Bagi Pasien Ginjal Akut Stadium Awal

journalist-avatar-top
By
Tuesday, November 1, 2022 18:55
8
obat_antidotum_merek_fomepizole_hanya_efektif_bagi_pasien_ginjal_akut_stadium_awal

obat antidotum merek fomepizole hanya efektif bagi pasien ginjal akut stadium awal

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Kesehatan mengungkapkan obat antidotum dengan merek Fomepizole hanya efektif bagi pasien gagal ginjal akut yang belum telat mendapat penanganan medis.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut obat antidotum yang baru didatangkan dari Singapura dan Australia merek Fomepizole kurang efektif digunakan pada pasien yang sudah mengalami gagal ginjal akut stadium tiga.

“Memang sebaiknya antidotum diberikan seawal mungkin pada saat dia diketahui ada suatu keracunan,” kata Syahril dalam konferensi pers, Selasa (1/11/22).

Baca juga:Bareskrim Gelar Perkara Kasus Gagal Ginjal Akut

Apabila pasien sudah mengalami anuria atau kondisi tidak ada air kencing sama sekali, maka Fomepizole tak bisa bekerja secara efektif.

Syahril lantas meminta agar para orang tua lebih waspada. Dia berharap orang tua memantau perkembangan kesehatan dan frekuensi kencing anak.

Apabila urine berkurang atau berjumlah kurang dari 0,5ml/kgBB/jam dalam 6-12 jam atau tidak ada urine selama 6-8 jam, maka pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit.

“Apabila sudah stadium berat dan lanjut, maka akan menjadi sulit ya apalagi dengan cuci darah, hemodialisa. Dan ini juga menjadi kesulitan tersendiri bagi kita apabila dia sudah masuk ke stadium tiga,” ujarnya.

Adapun Kemenkes telah mendatangkan sebanyak 200 vial obat Fomepizole 1,5 ml pada Sabtu (29/10/22) dini hari pukul 02.00 WIB.

Ratusan vial obat injeksi untuk pasien gangguan ginjal akut di Indonesia itu didatangkan dari Jepang dengan sistem donasi.

Baca juga:Gejala Awal Gagal Ginjal Akut Sering Dianggap Sepele, Ini Kata Dokter

Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan mendistribusikan ke seluruh rumah rujukan tingkat provinsi di Indonesia sesuai kebutuhan.

Nantinya, para pasien gangguan ginjal akut yang diberikan antidotum juga tidak akan dikenakan biaya alias ditanggung oleh pemerintah. (cnn/hm06)

 

journalist-avatar-bottomLuhut