Kemenaker Pastikan SE THR Rampung Seminggu Lagi


Pengemudi Ojol tuntut dapat THR. (f: cnbc/hm20)
Jakarta, MISTAR.ID
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memastikan Surat Edaran (SE) terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja rampung pekan depan. SE ini dibedakan untuk pekerja swasta dan pengemudi ojek online (ojol), serta kurir.
"SE THR pasti sebelum Lebaran, insyaAllah minggu depan. (SE THR pegawai swasta dan ojol) dipisah, SE-nya ada dua," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (27/2/2025), dilansir dari Kompas.com.
Saat ini, Kemenaker masih merumuskan formulasi pemberian THR bagi pengemudi ojol dan kurir agar adil bagi aplikator maupun pengemudi.
"(SE THR ojol) masih dirapatkan karena ojol dan taksol itu ada yang aktif dan tidak aktif. Jadi enggak fair kalau disamakan. Ini kita masih godok formulanya," ucapnya.
Indah menegaskan, SE THR bagi pengemudi ojol hanya bersifat imbauan dan tidak wajib. Pihak aplikator pun belum memastikan kesanggupannya memberikan THR kepada mitra pengemudi.
"Yang jelas, sudah dibangun komunikasi. Cuma formula dan jumlahnya masih sulit ditentukan karena datanya belum pasti," tuturnya.
Kemenaker juga belum memutuskan apakah bantuan ini akan diberi nama THR atau Bantuan Hari Raya (BHR). Aplikator lebih memilih istilah BHR, sementara pengemudi menginginkan THR.
"Kemenaker belum memutuskan. Yang penting, pemerintah berkomitmen memberikan sesuatu bagi pekerja platform digital sebagai bagian dari kebijakan perlindungan mereka. Artinya, kita serius," ujarnya. (kompas/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Menjelang Bulan Suci Ramadan Polda Sumut Lakukan Ini