Monday, March 31, 2025
home_banner_first
NASIONAL

BNPB Rinci Kerugian Bencana Banjir di Jabodetabek Rp1,69 Triliun

journalist-avatar-top
Kamis, 27 Maret 2025 21.47
bnpb_rinci_kerugian_bencana_banjir_di_jabodetabek_rp169_triliun

Luapan air Sungai Ciliwung di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). (f:antara/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Banjir bandang yang melanda wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) pada awal Maret tahun 2025, memicu dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar.

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian yang ditimbulkan dari bencana ini mencapai lebih dari Rp1,69 triliun.

"Total nilai kerusakan dan kerugian akibat bencana ini mencapai Rp1.699.670.076.814," tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dilansir Antara, Kamis (27/3/2025).

Nilai tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, penurunan aktivitas ekonomi, gangguan sosial, dan kerugian di berbagai sektor lainnya.

Angka ini mencerminkan dampak serius terhadap infrastruktur, perekonomian, dan kehidupan masyarakat di daerah terdampak," ujarnya menambahkan.

Abdul dalam laporannya merinci dampak besar terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat korban banjir yang melanda Jabodetabek yang terjadi Minggu (2/3/2025) dan Senin (3/3/2025) lalu.

Rincian kerugian:

- Kabupaten Bekasi menjadi daerah dengan kerugian terbesar, dengan total kerusakan dan kerugian mencapai sekitar Rp680 miliar.

- Kota Bekasi mengalami kerugian terbesar di Jabodetabek meskipun tanpa laporan kerusakan fisik, yakni Rp878,6 miliar.

- Di Jakarta, kerugian mencapai Rp1,92 miliar.

- Kabupaten Bogor mengalami kerugian Rp96,7 miliar.

- Kota Depok sebesar Rp28,8 miliar.

- Kabupaten Tangerang juga mencatat kerugian Rp5,06 miliar meskipun tidak ada laporan kerusakan signifikan.

Sektor terdampak:

- Perumahan menjadi sektor yang paling parah terdampak dengan kerugian mencapai lebih dari Rp1,34 triliun.

- Infrastruktur mengalami kerusakan senilai Rp45,88 miliar, sementara gangguan transportasi dan fasilitas umum menambah kerugian dengan total Rp110,12 miliar.

- Ekonomi juga terganggu dengan kerugian sebesar Rp130,27 miliar, serta kerugian akibat penurunan aktivitas ekonomi yang mencapai Rp14,18 miliar.

- Sosial mencatat kerugian sekitar Rp36,78 miliar, yang mencakup gangguan layanan kesehatan, pendidikan, dan peningkatan kebutuhan bantuan sosial.

- Kerugian lintas sektor melibatkan dampak terhadap tata kelola pemerintahan dan lingkungan, dengan nilai kerugian mencapai Rp352,45 juta.

Selain itu, kata Abdul Muhari, BNPB juga melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC untuk mengendalikan intensitas hujan di wilayah terdampak serta memberikan bantuan operasional, logistik, dan peralatan senilai lebih dari Rp8,2 miliar. (*/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES