Tersangka Bom Bunuh Diri Berbaiat Pada ISIS
tersangka bom bunuh diri berbaiat pada isis
Medan | MISTAR.ID – Kepolisian Daerah Sumatera Utara hingga Senin menetapkan 26 orang sebagai tersangka terkait dengan bom bunuh diri Markas Komando Polres Kota Besar Medan. Kapolda Sumut Irjen Pol. Agus Andrianto mengatakan para tersangka bom bunuh ini berbaiat kepada ISIS.
Menurutnya, mereka ingin menunjukkan eksistensinya setelah kematian pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi yang diganti pimpinan baru. “Mereka ini berbaiat kepada ISIS, baik Abu Bakar maupun penggantinya. Pasca meninggalnya Abu Bakar, mereka juga ingin menunjukkan eksistensi mereka,” katanya.
Lebih lanjut kata Agus, kelompok tersangka ini bergerak melalui media sosial dan kelompok-kelompok pengajian ekslusif. Agus mengaku, pihaknya sudah terlebih dahulu melakukan monitor terkait kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut.
“Selagi mereka tidak melakukan hal-hal yang membahayakan dan belum melakukan aksi, kita tidak bisa melakukan apa-apa. Setelah mereka melakukan aksi, kita lakukan pendalaman, ternyata kelompok jaringan ini seperti itu,” ungkapnya.
Agus mengakui, kelompok bom bunuh diri tersebut telah merencanakan aksi jauh-jauh hari secara matang. Bahkan, sebutnya, kelompok ini juga telah berlatih di Kawasan Tanah Karo.
“Ya kelompok ini sudah mempersiapkan, karena dari racikan bahan peledak dan temuan bahan-bahan yang ditemukan di TKP ada senpi rakitan, senjata tajam, panah senapan angin” ucapnya.
Kapolda juga mengarahkan agar masyarakat tidak perlu mengikuti latiahan-latihan yang hanya bertujuan merusak NKRI. Pasalnya, kata dia saat ini waktunya untuk berinovasi dan berkreatif membawa bangasa keajang persaingan global.
“Tolonglah yang latihan-latihan itu (naik kuda, memanah), untuk apa sih, sekarang ini kita waktunya berinovasi, kreatif karena ke depan bangsa ini akan berhadapan persaingan global, tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang kita siapkan untuk menghadapi jamannya. Jadi jangan balik lagi ke jaman batu. Ini jaman teknologi yang terus berkembang setiap saat,” terangnya.
Kapolda menyebutkan kalau, kelompok ini bisa saja melakukan aksi dimanapun, bahkan di tempat-tempat rumah ibadah hanya untuk memperkeruh suasana. “Mereka bisa melakukan tindakan dimanapun dan sasarannya juga bisa rumah ibadah, bahkan kantor dinas pemerintah untuk memancing situasi,” ucap dia.
Terkait dengan adanya kelompok masyarakat yang menolak penguburan jasad pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabial Muslim Nasution (24), Kapolda Sumut enggan menanggapinya. “Saya tidak bisa mengomentari apa yang jadi reaksi pada masyarakat. Itu semua tergantung pada diri masing-masing,” cetus dia.
Sedangkan pemulangan jasad tiga pelaku yang tewas, sebut Kapolda, pihaknya masih menunggu keputusan dari Densus 88 Mabes Polri. “Kita tunggu dari pihak Densus 88, harusnya keluarganya datang untuk cek DNA-nya, disesuaikan dan dicocokkan dengan para pelaku. Kemudian akan dikembalikan kepada keluarganya masih-masing,” jelas dia.
Reporter: Saut Hutasoit
Editor: Luhut Simanjuntak
PREVIOUS ARTICLE
Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri Dikubur Malam Hari