Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Kota Medan telah merelokasi pool bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) yang sebelumnya berjejer di Simpang Pos dan Simpang Kwala ke Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang.

Setelah berjalan selama kurang lebih 3 bulan, kebijakan itu pun mendapat tanggapan beragam dari penumpang maupun sopir.

Hafiz (21), misalnya. Mahasiswa asal Berastagi kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) ini menilai, pool bus tujuan arah Tanah Karo, Dairi maupun Aceh Tenggara dan Selatan itu sudah tepat di lokasi sebelumnya.

“Saya rasa kalau lokasi pool tujuan Berastagi itu sudah strategis kalau dibuat di Simpang Pos Jalan Jamin Ginting. Karena lokasi itu dekat dengan anak kuliahan yang sering pulang kampung ke Berastagi. Contohnya seperti saya,” kata mahasiswa semester 7 itu saat ditemui mistar.id, Selasa (19/11/24).

Baca juga: Protes Penertiban Pool Bus, Sopir Tutup Jalan Jamin Ginting Medan

Hafiz pun kurang sepakat dengan Pemko Medan, jika pool bus tujuan Berastagi di lokasi sebelumnya menjadi penyebab kemacetan di seputaran Simpang Pos hingga Flyover Jamin Ginting.

“Saya rasa tidak ada pengaruhnya, karena para supir itupun tidak lama kalau ngetem. Karena saya menyaksikan sudah hampir 3 tahun ini setiap 2 minggu sekali pulang ke Berastagi dari Medan,” keluhnya.

Menurut Hafiz, lokasi pool saat ini semakin yang jauh dari kos-kosannya di Jalan Dr. Mansyur membuat biayanya pulang kampung semakin mahal.

“Karena sekarang harus ke Simpang Selayang, jadi ongkos ke pool naik ojol bertambah. Tapi, mau gimana lagi kalau memang itu aturannya. Kita ikuti ajalah,” ucapnya.

Sebaliknya, Barus (39), salah seorang pengemudi bus tujuan Berastagi mengaku pemindahan pool ini membuat antrean mereka semakin cepat.

“Saya rasa kalau untuk lokasi yang strategis memang di Simpang Pos Jamin Ginting. Tapi kalau di Simpang Selayang sekarang ini, bisa lebih cepat terisi penumpang. Jadi bisa dikategorikan strategis jugalah,” ujarnya mengakui.