Pedagang Buku Bekas Butuh Perhatian Pemko Medan
Suasana kios pedagang buku bekas yang sepi dari pembeli. (f:ari/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pedagang buku bekas di lahan PT KAI, Jalan Profesor HM Yamin Kelurahan Kesawan Kecamatan Medan Barat, tepatnya pinggiran dan di bawah fly over rel kereta api bandara mendesak perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan terkait lokasi strategis tempat mereka berjualan.
“Kami butuh wadah baru yang strategis, bukan berarti lokasi saat ini tak layak, kami berterimakasih atas fasilitas kios dari Pemko Medan, tapi lokasi saat ini membuat pendapatan kami semakin miris untuk memiliki penghasilan,” terang salah seorang pedagang, Donald (52), Jumat (31/1/25).
Para pedagang mengaku akan terus berupaya untuk menyampaikan aspirasi dari keresahan para pedagang kepada beberapa perwakilan anggota DPRD Medan agar segera ditindaklanjuti.
“Bukan mau mengemis, tapi kami butuh sentuhan dari para anggota dewan untuk peduli dengan kami, mohon beri kami wadah baru, tolong di gedor dinas terkait untuk bisa wadahi kami,” katanya.
Pedagang yang sudah berjualan buku bekas selama 27 tahun itu juga menuturkan, tak ada perbedaan peningkatan pendapatan atas dibukanya kembali Jalan HM Yamin usai peresmian Underpass pada lokasi tersebut.
“Masyarakat lain bisa melihat para pedagang setiap harinya duduk di pinggir rel kereta api sambil berteduh di bawah payung untuk menarik perhatian pembeli,” ucapnya.
Hal serupa dikatakan pedagang lainnya, Nina (42).
“Tolong lah kami, sehari bisa laku 1 buku kami sudah bersyukur, tapi mau sampai kapan kondisi kami seperti ini terus,” ujarnya.
Ibu 3 anak itu berharap pemerintah bisa turun secara langsung melihat kondisi para pedagang buku bekas.
“Coba para pimpinan yang terhormat berkunjung kemari, agar bisa melihat kondisi kami, karena kami butuh bantuan untuk lokasi strategis, kami sangat butuh perhatian,” harapnya. (ari/hm18)