Pakan Ternak Mahal Picu Naiknya Harga Ayam di Medan


pakan ternak mahal picu naiknya harga ayam di medan
Medan, MISTAR.ID
Harga ayam broiler atau ayam potong di Kota Medan masih bertahan di harga Rp31.000 per Kg, atau turun Rp1.000 dari harga sepekan lalu Rp32.000 per Kg. Namun, harga ini masih naik dari harga awal Rp28.000 per Kg.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut Barita Sihite, sejauh ini harga ayam broiler ini masih di tahap normal.
“Pasar ini dinamis. Bisa hari ini naik besok turun. Kalau terhambat pasok biasanya naik. Namun masih dibatas wajar. Bahkan, untuk stok juga cukup aman saat ini. Begitu juga ada pengaruhnya pada cuaca juga,” katanya pada Mistar, Jumat (22/10/21).
Begitu juga untuk harga komoditas lainnya seperti, cabai merah Rp32.000 per Kg, cabai hijau rawit juga Rp32.000 per Kg, bawang merah Rp27.000 per Kg, bawang putih Rp27.000 per Kg, dan tomat Rp10.000 per Kg.
Baca Juga:Harga Bahan Pokok Merangkak Naik di Awal Juli 2021
Terpisah, Muslim, peternak ayam dari Deli Serdang mengungkapkan, kenaikan harga ayam broiler akibat banyak peternak yang tidak sanggup memelihara atau jadi peternak ayam potong.
“Ya, salah satunya karena harga pakan ayam yang naik sejak awal tahun. Sehingga, membuat peternak ayam disini beralih gabung ke komersial farm yang sebelumnya sebagai peternak mandiri. Kenaikan ini juga ingin ‘membunuh’ peternak ayam mandiri,” ungkapnya.
Dijelaskannya, gabung ke komersial farm atau beralih jadi mitra komersial yakni, peternak diberikan bibit ayam dan bertugas memberi makan, bukan menjadi milik sendiri. Harga ayam dikontrak pada perusahaan.
“Mau gak mau sementara seperti itu agar bertahan. Kalau dikosongkan, kandang ayam bisa hancur malahan makin rugi. Ada juga yang memang mengosongkan kandang beralih profesi lain,” sebutnya.
Baca Juga:Harga Ayam Kembali Normal Rp23 Ribu Per Kg
Adapun kenaikan harga pakan tersebut dari harga awal Rp6.900-Rp7.000 per Kg menjadi Rp8.400 per Kg. Alasan naiknya harga pakan karena jagung langka.
“Nah, sekarang jagung sudah ada (panen) tapi harga pakan gak diturun juga. Jadi banyak peternak yang gak sanggup. Untuk 1 ekor ayam, makannya 3,4 Kg dari kecil hingga panen. Belum lagi perawatan lainnya,” bebernya.
Muslim berharap, pemerintah mendengar keluhan mereka terkait mahalnya harga pakan ternak sehingga mereka memiliki solusi.
“Tapi kalau gak mahal, peternak juga gak dapat apa-apa. Dengan ongkos perawatan yang terlalu tinggi, kami juga dapat untung tipis. Kita jual dari kandang ke pedagang Rp21.500 per Kg. Semoga ke depan ada solusi untuk kami peternak ayam,” pungkasnya.(anita/hm10)
PREVIOUS ARTICLE
Polres Taput Amankan 3 Mesin Judi Dan 5 Penjudi