Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Nelayan di Belawan Butuh Solar Subsidi dan Legalitas dari Pemerintah

journalist-avatar-top
By
Monday, February 3, 2025 15:34
72
nelayan_di_belawan_butuh_solar_subsidi_dan_legalitas_dari_pemerintah

Puluhan kapal nelayan bersandar di Dermaga Peti Kemas Belawan, Senin (3/2/25). (f: ari/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Puluhan kapal tak bisa berlayar akibat kesulitan mendapatkan bahan bakar solar di Dermaga Peti Kemas, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan. Para nelayan berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar mereka tetap bisa berangkat ke laut untuk mencari ikan.

“Solar harga Rp6.800 per liter itu tak bisa kami dapatkan di Pertamina dengan alasan menghindari penimbunan bahan bakar. Alhasil kami harus membeli solar dari para pengecer dengan harga Rp8.000 per liter,” ungkap Rohman (51), salah seorang nelayan Belawan, Senin (3/2/25).

Menurut Rohman, kondisi itu diperparah karena solar dari para pengecer juga sangat terbatas, dan tidak bisa diperoleh setiap saat.

“Kalau beli solar selalu sama penjual eceran, tapi ada batas, maksimal satu orang 30 liter. Kalau kita lagi butuh, kadang stoknya tak ada, itu yang kami buat sulit untuk berlayar,” lanjutnya.

Sulitnya mendapatkan solar juga diungkapkan nelayan lainnya, Jose (43). “Kami kalau mau beli solar sering bersamaan menggunakan becak, karena belinya pakai jerigen 30 liter. Dan memang ada batas di penjual eceran, karena tak bisa beli di Pertamina,” ujarnya.

Jose berharap pemerintah membuat kebijakan khusus bagi mereka para nelayan agar diizinkan membeli solar subsidi secara sah, sekaligus mengantisipasi penumpukan bahan bakar.

“Harusnya pemerintah bisa menerapkan subsidi solar kepada para nelayan dengan memberikan legalitas khusus melalui pendataan yang jelas. Contohnya seperti kartu identitas profesi, bisa dipakai beli solar di Pertamina dengan menunjukkan kartu tersebut sebagai bukti yang sah bahwa pembeli adalah nelayan, bukan hanya mengaku-ngaku saja,” harapnya.

Menurut Jose, jika hal itu diberlakukan, para nelayan akan mendapat keringanan dalam urusan kebutuhan bakar untuk keperluan berlayar. “Kalau kebijakan tersebut bisa kami dapatkan, kami bisa lebih hemat beli solar, tak apa jika ada limit pembelian dengan batas maksimal,” pungkasnya. (ari/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar

RELATED ARTICLES