Jalan Sunggal Rusak Parah Berdampak Terhadap Pedagang
Situasi Jalan Sunggal yang rusak parah karena proyek drainase tak kunjung selesai. (f:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Jalan Sunggal Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan mengalami kerusakan cukup parah dampak proyek drainase yang tak belum juga selesai. Kondisi ini membuat para pedagang di kawasan tersebut mengeluh.
Pantauan Mistar, jalanan rusak tersebut lebih kurang 200 meter dari Jalan Tahi Bonar Simatupang sampai di depan Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso, Jalan Sunggal.
Terlihat jalanan dipenuhi lubang cukup banyak dan dalam. Hujan yang terus mengguyur Kota Medan beberapa hari terakhir, membuat kondisi jalan semakin licin dan dipenuhi genangan air.
Salah seorang pedagang di Jalan Sunggal, Ayu (35) mengungkapkan sejak jalanan rusak, pendapatannya jauh berkurang.
"Saya sampai harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli batu-batu kecil agar halaman tidak becek karena hujan," katanya ketika ditemui di lokasinya berjualan, Kamis (16/1/25).
Ayu yang sudah dua tahun berjualan di Jalan Sunggal tersebut menyebut sudah mengeluarkan biaya hingga Rp750.000 untuk perbaikan pribadi.
"Sudah 3 kali saya beli batu-batuan ini untuk membuat jalanan depan ini tidak becek, agar pembeli pun jadi enak saat beli," katanya.
Ia menilai proyek drainase ini dilakukan secara asal-asalan dan kurang bertanggung jawab.
"Jalanan ini sudah kurang lebih 8 bulanan rusak. Yang awalnya bagus-bagus saja malah dirusak. Setelah itu ditinggal dan tidak bertanggungjawab, jadinya beginilah kondisinya. Merugikan banyak orang," ujarnya.
Menurutnya, banyak pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan akibat jalanan yang rusak tersebut.
"Sehari bisa 5-8 kali orang kecelakaan. Jualan juga sepi karena becek pembeli tidak mau beli," ungkapnya.
Pedagang lainnya, Intan Sihombing (31), juga mengatakan mereka telah menyampaikan keluh-kesah terkait jalanan rusak ini.
"Kami sudah melapor ke pengutip keamanan, dan mereka bilang sudah rapat terkait hal ini dengan lurah. Tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. Katanya bulan ini akan diselesaikan. Tapi sudah pertengahan bulan masih belum ada pekerjaan untuk menyelesaikan proyek ini," terangnya.
Ia menjelaskan sejak jalanan yang rusak ini, omset penjualannya turun drastis bahkan sampai harus berhari-hari untuk balik modal.
"Sekitar Rp1.000.000 modal kita, tapi sekitar tiga hari baru bisa balik modal. Itu juga dapat dikatakan hanya menjual modal saja, untungnya tidak ada," jelasnya.
Permasalahan jalanan rusak ini, dikatakan Intan, sempat mengalami bentrok antar penjual dan pemerintah.
"Kemarin sempat bentrok juga, dipindah ke sana ke sini tergantung galian. Tapi tidak juga ada perubahan," ungkapnya.
Intan berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan perbaikan Jalan Sunggal.
"Agar penjual juga sejahtera," pungkasnya. (amita/hm18)