Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

Dekati Ramadhan dan Krisis Iklim, Pengamat: Kenaikan Harga Fenomena Normal

journalist-avatar-top
By
Wednesday, February 28, 2024 20:59
0
dekati_ramadhan_dan_krisis_iklim_pengamat_kenaikan_harga_fenomena_normal

Dekati Ramadhan Dan Krisis Iklim Pengamat Kenaikan Harga Fenomena Normal

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Kenaikan harga bahan pokok merupakan fenomena normal yang terjadi setiap mendekati event-event besar tertentu seperti Ramadan, Idul Fitri dan lain sebagainya.

Akademisi FISIP UMSU, Mujahiddin mengatakan fenomena kenaikan harga kali ini diperparah dengan kondisi perubahan iklim.

“Di mana saat ini terjadi musim panas yang lebih tinggi dan panjang. Sehingga makin memperparah kondisi di sektor pertanian yang berefek pada krisis pangan,” ujarnya saat ditanyai mistar.id, Rabu (28/2/24).

Baca juga : Fenomena Alam El Nino Bisa Buat Harga Cabai Merah Naik

Mujahiddin yang juga merupakan Ka Prodi Kesejahteraan Sosial UMSU ini menyampaikan dengan dua kondisi tersebut, seharusnya pemerintah sudah mulai menata langkah antisipatif dalam menangani krisis pangan dan kenaikan harga.

“Belajar dari pengalaman saat ini dan periode-periode sebelumnya, seharusnya pemerintah sudah mempunyai satu rantai stok pasokan pangan yang memadai, setidaknya untuk sektor beras yang menjadi kebutuhan pokok paling dasar bagi masyarakat indonesia,” ujarnya.

Baca juga : Malam Ramadhan, Langit Dihiasi Penampakan Okultasi Venus dan Bulan

Selain itu, ia mengungkapkan pada kasus ini tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah saja, karena event-event besar yang akan dihadapi masyarakat indonesia pada waktu dekat ini, hadir bersamaan dengan mulai terjadinya Krisis Iklim dan kondisi politik global yang belum stabil.

“Peperangan di beberapa wilayah tentu berefek pada siklus rantai pasok pangan. Kita berharap situasi ini cepat terkendali. Dan pemerintah dapat menempuh jalan pintas untuk dapat memenuhi stok kebutuhan nasional sekaligus menurunkan harga sembako dengan melakukan intervensi pasar,” harapnya. (dinda/hm18)

journalist-avatar-bottomAndiyus