Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi 4 DPRD Medan meminta agar supir atau pengemudi angkutan penumpang harus lulus verifikasi yang ditunjukan dengan sertifikasi, di samping memiliki SIM dan kendaraan telah lulus uji kelayakan.

Terlebih lagi dalam kurun waktu sepekan terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan angkutan penumpang dengan kendaraan lainnya, dan menimbulkan korban meninggal dunia serta korban luka.

Untuk itulah, Dishub Medan maupun organisasi pengangkutan serta pemilik angkutan tak hanya selektif dalam merekrut supir, namun juga keselamatan penumpang.

Baca Juga:Kecelakaan Maut di Desa Mendaris Tebing Tinggi, Sopir Mitsubishi Fuso Tewas di Tempat

“Jangan hanya memikirkan setoran semata, namun mengabaikan pelayanan dan kenyamanan penumpang,” ucap Anggota Komisi 4 DPRD Medan Edwin Sugesti kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kamis (9/12/21).

Ke depannya, sebut Edwin, pihak pengelola angkutan penumpang maupun yang online, selain lulus verifikasi juga harus mendapatkan upah yang layak, apalagi dari sejumlah pemberitaan pengemudi angkutan tak hanya positif narkoba akan tetapi tidak memiliki SIM.

Disinilah peran Dishub Medan bersama organisasi pengangkutan maupun pemilik pengangkutan perlu dipertanyakan. “Tujuannya supaya penumpang lebih nyaman dalam menggunakan jasa transportasi,” ucap politisi PAN Kota Medan.

Baca Juga:Korban Tewas Akibat Laka Lantas, Dimakamkan Secara Prokes Covid-19 di Dairi

Saat ditanya apakah nantinya Komisi 4 DPRD Medan mengagendakan pemanggilan terhadap Dishub Medan maupun organisasi pengangkutan, Edwin menyatakan, melalui pimpinan agar segera diagendakan.

Sementara itu, pihak Dishub Medan melalui Iswar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum membalas konfirmasi tentang kecelakaan lalulintas yang melibatkan angkutan penumpang.(amsal/hm10)