Bisakah Efek Merkuri pada Wajah Dihilangkan?
Efek merkuri pada wajah. (f: ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, mengungkapkan bahwa efek merkuri pada kulit wajah, seperti penggelapan kulit akibat okronosis, bisa diatasi. Tetapi, membutuhkan waktu yang panjang, perawatan intensif, dan biaya yang tidak sedikit.
"Penanganan okronosis melibatkan pendekatan berbagai aspek. Yang pertama dan terpenting adalah menghentikan penggunaan produk yang mengandung merkuri. Namun, memulihkan kerusakan merupakan perjalanan yang panjang," kata dr. Arini, dilansir dari Kompas, Selasa (28/1/25).
Menurut dr. Arini, pemulihan kulit yang rusak akibat merkuri membutuhkan beberapa metode. Langkah awal adalah menghentikan pemakaian produk berbahaya tersebut. Selanjutnya, pasien akan menjalani terapi, termasuk:
- Perawatan Topikal
- Penggunaan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan
- Retinoid untuk mempercepat regenerasi kulit
- Prosedur Non-Invasif
- Chemical peel untuk mengangkat lapisan kulit mati dan mendorong pertumbuhan kulit baru
Terapi laser juga diklaim mampu membantu mengurangi pigmentasi. Namun, setiap sesi terapi laser membutuhkan biaya hingga Rp 3-5 juta, belum termasuk kebutuhan skincare pendukung dan kunjungan lanjutan.
"Proses pemulihan ini tidak hanya panjang, tetapi juga membutuhkan sumber daya finansial yang signifikan, yang sering kali menjadi beban bagi pasien dan keluarganya," tambahnya.
Bahaya Krim Bermerkuri
Krim dengan kandungan merkuri sering kali dipasarkan dengan klaim pemutihan instan. Merkuri bekerja dengan menghambat produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Namun, dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan, termasuk okronosis, atau penggelapan kulit permanen.
Dampak lebih luas bisa merusak ginjal, hati, dan sistem saraf akibat bioakumulasi merkuri di dalam tubuh.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit.
"Pastikan skincare yang digunakan memiliki izin BPOM dan hindari produk dengan harga yang terlalu murah atau janji yang tidak realistis," tegasnya. (kompas/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
PM Prancis Bayrou Sebut Elon Musk Ancaman Bagi Demokrasi