Warga Jerman Menuju TPS, Bersiap Memilih Parlemen Baru


Ilustrasi pemimpin kandidat partai-partai pemenang di Jerman. (f:antara/mistar)
Berlin, MISTAR.ID
Pemilih di Jerman akan menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), Minggu (23/2/2025) untuk memilih anggota parlemen baru.
Partai Demokrat Kristen (CDU/CSU) yang dipimpin Friedrich Merz diprediksi unggul dengan 29 persen suara, sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) pimpinan Olaf Scholz tertinggal jauh.
Namun, Merz diperkirakan tidak meraih mayoritas mutlak.
Partai sayap kanan untuk Jerman AfD meraih 21 persen suara tetapi tidak memiliki jalur ke pemerintahan karena ditolak berkoalisi oleh partai lain.
Analis memperkirakan koalisi CDU/CSU dan SPD kemungkinan besar terbentuk.
Jerman menerapkan sistem pemilu campuran, di mana pemilih memberikan dua suara yakni satu untuk kandidat distrik dan satu untuk partai.
Partai harus meraih minimal 5 persen suara atau tiga kursi distrik agar masuk parlemen.
Sementara, enam partai diprediksi melampaui ambang batas: CDU/CSU, SPD, AfD, Partai Hijau, Partai Sosialis Die Linke, dan Partai Demokrat Bebas (FDP).
Jajak pendapat menunjukkan Merz unggul sebagai kandidat kanselir dengan 32 persen dukungan, diikuti Robert Habeck (21 persen) dan Olaf Scholz (18 persen). (ant/hm25)