Monday, March 10, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Trump Pertimbangkan Status Hukum 240 Ribu Warga Ukraina di AS

journalist-avatar-top
By
Jumat, 7 Maret 2025 12.23
trump_pertimbangkan_status_hukum_240_ribu_warga_ukraina_di_as

Seorang anak laki-laki Ukraina yang mencari suaka di AS bermain dengan bendera Ukraina setelah tiba di persimpangan perbatasan PedWest di Pelabuhan Masuk San Ysidro di San Diego, California, AS, 13 April 2022. (f:reuters/mistar)

news_banner

Washington, MISTAR.ID

Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan status hukum 240 warga negara Ukraina yang melarikan diri dari konflik dengan Rusia, ke Amerika Serikat (AS).

Pemerintahan Trump dikabarkan, akan segera memutuskan dalam mengambil langkah untuk mencabut status hukum sementara ratusan ribu warga Ukraina tersebut.

Langkah seperti itu akan menjadi pembalikan yang menakjubkan dari sambutan yang diterima Ukraina di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden dan berpotensi menempatkan mereka pada jalur cepat menuju deportasi.

"Kami tidak ingin menyakiti siapa pun, kami tentu tidak ingin menyakiti mereka, dan saya melihat itu," kata Trump kepada wartawan di Oval Office ketika ditanya tentang mencabut status warga Ukraina dan mendeportasi mereka. Demikian dikutip dari media Reuters, Jumat (7/3/2025).

“Ada beberapa orang yang berpikir itu tepat, dan beberapa orang tidak, dan saya akan membuat keputusan segera.” ujar Trump lebih lanjut.

Rencana pengembalian perlindungan untuk Ukraina akan menjadi bagian dari upaya administrasi Trump yang lebih luas untuk melucuti status hukum dari lebih dari 1,8 juta migran yang diizinkan memasuki AS di bawah program pembebasan bersyarat kemanusiaan sementara yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden, seorang pejabat senior Trump dan tiga sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Langkah untuk mencabut status Ukraina bisa datang segera setelah April. Mereka mengatakan rencana untuk mencabut status mereka mulai berlangsung sebelum Trump secara terbuka berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pekan lalu.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mendorong kembali laporan Reuters dalam sebuah posting di X, mengatakan “tidak ada keputusan yang dibuat saat ini.”

Juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Tricia McLaughlin mengatakan bahwa departemen tidak memiliki pengumuman baru. Lembaga pemerintah Ukraina tidak menanggapi permintaan untuk komentar. (*/hm27)

RELATED ARTICLES