Antananarivo, MISTAR.ID

Sebanyak 13 orang tewas, termasuk 7 anak, pada Jumat (25/8/23) dalam kerumunan massa di sebuah stadion di ibu kota Madagaskar, Antananarivo.

“Saat ini 13 orang tewas dan 107 orang terluka,” sebut anggota parlemen oposisi, Hanitra Razafimanantsoa di stasiun radio lokal.

Palang Merah yang berada di lokasi kejadian menyampaikan, belum memiliki daftar finalnya terkait tragedi itu.

Baca juga: Tragedi Kebakaran Tambang Emas di Peru Tewaskan 27 Pekerja

Perdana Menteri (PM) dari Indian Ocean Nation, Christian Ntsay awalnya menyebutkan jumlah korban jiwa 12 orang dan sekitar 80 orang terluka.

Aksi berdesak-desakan terjadi di pintu masuk Stadion Barea, tempat dimana sekitar 50.000 penonton hendak datang menghadiri upacara pembukaan Indian Ocean Island Games.

Penyebab tragedi itu belum diketahui, namun Palang Merah mengatakan, jumlah korban mungkin bertambah.

“Ada banyak orang di pintu masuk, sehingga memicu terjadinya desak-desakan,” kata Antsa Mirado selaku Manajer Komunikasi Palang Merah.

Baca juga: Diduga Gegara Tragedi Itaewon, Seorang Polisi Korsel Tewas Bunuh Diri 

Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina yang hadir pada upacara pembukaan, menyerukan untuk melakukan hening cipta selama 1 menit.

“Peristiwa tragis terjadi karena ada yang mendorong. Ada korban luka dan meninggal di pintu masuk,” sebutnya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Tayangan TV menayangkan gambar orang-orang yang kebingungan dan terkejut saat mencoba menemukan sepatu mereka yang tertumpuk di antara benda-benda yang hilang dalam hantaman maut itu.

Gambar lain dari dalam stadion, yang dibagikan di media sosial (medsos) menunjukkan tribun dipenuhi para penonton.

Baca juga: Kisah Pilu, Tragedi Jembatan Ambrol India Menewaskan 12 Anggota Keluarga

Indian Ocean Island Games merupakan kompetisi multidisiplin yang diselenggarakan di Madagaskar hingga 3 September mendatang.

Kompetisi dimaksud sudah digelar setiap 4 tahun sekali di berbagai pulau di barat daya Samudera Hindia selama sekitar 40 tahun. Sebelumnya kegiatan itu berlangsung di Mauritius. (chlnws/hm16)