Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Apa Itu BRICS?
Indonesia Ingin Bergabung Dengan Brics Apa Itu Brics
Kazan, MISTAR.ID
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengumumkan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS dalam KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (25/10/24). Dengan pengumuman ini, proses Indonesia menuju keanggotaan BRICS resmi dimulai.
“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kami memilih kubu tertentu, tetapi kami ingin berpartisipasi aktif di semua forum internasional,” ujar Sugiono dalam keterangan tertulis yang dirilis Kementerian Luar Negeri, Jumat (26/10).
Apa Itu BRICS?
BRICS adalah blok ekonomi yang beranggotakan negara berkembang seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Didirikan pada 2009, BRICS bertujuan memperkuat koordinasi dan kerja sama ekonomi untuk mengimbangi dominasi negara-negara maju dalam tatanan global.
BRICS terus berkembang. Pada 2023, enam negara baru Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Ethiopia, Mesir, dan Republik Demokratik Kongo resmi bergabung sebagai anggota penuh, memperluas pengaruhnya di kancah internasional.
Baca juga: Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS
Menurut Sugiono, Indonesia melihat BRICS sebagai wadah strategis untuk membahas isu prioritas global, seperti ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta pembangunan sumber daya manusia. “BRICS juga selaras dengan program Kabinet Merah Putih,” tambahnya.
Salah satu fokus utama BRICS adalah menciptakan sistem keuangan alternatif guna mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat. Beberapa anggota bahkan telah mengusulkan pembuatan mata uang bersama untuk memfasilitasi perdagangan antarnegara.
Namun, para pengamat menilai bahwa pembentukan mata uang baru membutuhkan koordinasi yang sangat rumit dan tidak mudah. Mereka juga skeptis apakah mata uang BRICS mampu menyaingi kekuatan dolar di pasar global.
30 Negara Tertarik Gabung BRICS
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan bahwa lebih dari 30 negara, termasuk Indonesia, menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS. “Minat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menunjukkan keinginan negara-negara Global South untuk memperkuat hubungan dengan BRICS,” ujar Putin.
Baca juga: Presiden Palestina Serukan Penghentian Serangan Israel di KTT BRICS
Sugiono menambahkan bahwa Indonesia melihat forum ini sebagai kendaraan tepat untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara berkembang. Selain itu, ia juga memanfaatkan KTT di Kazan untuk bertemu sejumlah pejabat penting, termasuk Menlu Rusia Sergey Lavrov dan perwakilan Palestina, China, Malaysia, dan India.
“Indonesia tidak bisa berdiam diri ketika kekejaman terjadi tanpa pertanggungjawaban. Kami menyerukan gencatan senjata dan dukungan penuh untuk pemulihan Gaza,” ujar Sugiono, menutup pernyataannya.
Dengan bergabungnya Indonesia ke BRICS, pemerintah berharap dapat meningkatkan pengaruh Indonesia dalam percaturan ekonomi global sekaligus memperjuangkan kepentingan negara-negara Global South. (cnn/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Tindak Peredaran Rokok Ilegal, Disperindag Sumut Lakukan Razia