Medan, MISTAR.ID

Remaja asal Kecamatan Medan Belawan Kota Medan, AP (16) yang diduga sebagai korban salah tangkap Polisi hingga saat ini masih ditahan. Padahal pelapor dalam kasus ini sudah mencabut laporannya.

Mirisnya lagi, AP dipaksa oleh Polisi untuk mengakui jika dirinya terlibat dalam aksi tawuran beberapa waktu lalu.

Dewi Susana (41), ibu kandung dari AP mengaku sangat sedih dengan kondisi yang dialami oleh anaknya saat ini. Anak kedua dari empat bersaudara itu diduga menjadi korban salah tangkap Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan awal Desember lalu.

“Saya tanyakan kepada penyidiknya apakah benar pelapor sudah mencabut laporannya. Seterusnya seorang penyidik atas nama Azmi membenarkan jika pelaku telah mencabut laporannya. Selanjutnya, saya bertanya bagaimana nasib anak saya. Katanya, oh nanti bu emang laporannya sudah dicabut namun foto-foto anak ibu memegang senjata tajam ada,” ujar Dewi Susana, Kamis (5/12/24) di Kantor LBH Medan.

Baca juga : Remaja 16 Tahun Diduga Menjadi Korban Salah Tangkap Polisi di Belawan

Sambil berlinang air mata, wanita paruh baya itu membenarkan adanya tawuran itu beberapa waktu lalu. Saat kejadian, ada satu orang tewas akibat terkena benda tajam (botol) dan itu dirawat ke rumah sakit beberapa hari dan meninggal dunia.

“Jadi memang anak saya mengakui jika dia ada di lokasi pada saat itu. Namun ia tidak mengetahui siapa yang melakukan atau menyebabkan korban alami luka,” terangnya.

Dewi Susana menyesalkan kini Polres Pelabuhan Belawan malah menuduh anaknya terlibat dalam aksi tawuran itu dan langsung menahannya.