DPO Kasus Korupsi Pembangunan Stadion Madina Ditangkap di Rumahnya


Tersangka DPO kasus pembangunan Stadion Madina berinisial IS memakai rompi tahanan. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) menangkap seorang tersangka, berinisial IS, dalam kasus korupsi pembangunan Stadion Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tahun anggaran 2017.
IS yang merupakan Direktur CV Wastu Cipta Konsultan sebagai Konsultan Pengawas dalam proyek ini sempat masuk daftar pencarian orang (DPO) pasca ditetapkan menjadi tersangka pada Desember 2023 lalu.
Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sumut, Adre Ginting, mengatakan IS ditangkap di rumahnya di Desa Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, pada Senin (17/2/25) pukul 20.00 WIB.
"Tersangka IS pada saat diamankan tidak melakukan perlawanan. Setelah ditetapkan tersangka, penyidik telah memanggil IS secara sah sebanyak 3 kali untuk dimintai keterangannya sebagai tersangka," kata Adre dalam siaran persnya, pada Selasa (18/2/25).
Baca Juga: Sempat DPO Kasus Korupsi ADD Rp5,7 Miliar, Eks Kadis PMD Padangsidimpuan Akhirnya Serahkan Diri
Namun, lanjut mantan Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai itu, tersangka tidak pernah menghadiri panggilan pihaknya hingga ditetapkan sebagai DPO pada November 2024.
"Adapun kronologi kasusnya pada tahun anggaran 2017 terdapat dana bantuan pekerjaan pembangunan lanjutan tribun A Stadion Kabupaten Madina yang berlokasi di Sarak Matua, Panyabungan," ujar Adre.
Dikatakan Adre, anggaran yang digunakan untuk pembangunan stadion ini bersumber dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) senilai Rp2.146.569.000 (Rp2,1 miliar).
"Tersangka tidak pernah melakukan peninjauan ke lapangan serta juga tidak pernah melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi yang mengakibatkan hasil pekerjaan pembangunan stadion ini tidak sesuai dan tidak bermanfaat," ucapnya.
Adre menambahkan, pembangunan Stadion Madina ini juga tak sesuai dengan kontrak yang menyebabkan penyelesaian pekerjaan fisik hanya 87,14 persen dan terjadi kekurangan volume pekerjaan. Sehingga, merugikan keuangan Negara sebesar Rp844.047.819 (Rp844 juta).
Setelah ditangkap, kata Adre, selanjutnya tersangka diserahkan ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Madina untuk diproses lebih lanjut. Pihak Kejari Madina pun kemudian menahan tersangka di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan.
"Primer, tersangka melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 18 subsider Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang (UU) No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP," tuturnya. (deddy/hm27)