Moskow, MISTAR.ID

Seperti yang dilaporkan oleh buletin RIA pada Jumat (21/7/23), Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak menyatakan bahwa, dalam upaya menstabilkan harga bensin, Rusia akan terus mempertimbangkan untuk membatasi kuota ekspor produk minyak.

Bensin tingkat grosir di negara itu telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, menurut RIA.

Pada dasarnya, langkah itu sedang dalam proses pertimbangan, tetapi ada proposal tambahan juga. Saat ditanya tentang kemungkinan penerapan kuota ekspor produk minyak, dia menjawab, “Kita perlu mempertimbangkan pro dan kontra.”

Dia juga menyatakan bahwa untuk memenuhi permintaan bensin yang meningkat, beberapa kilang telah menunda perawatan terprogram sampai hari berikutnya.

Baca juga : Perang Ukraina, G7 dan Sekutu Sepakati Pembatasan Harga Minyak Rusia

Tujuan Rusia untuk memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari pada Agustus dapat dibantu oleh peningkatan tingkat produksi di kilang-kilang. Ini akan menopang pasar minyak global.

Pada hari Rabu, harga bensin rata-rata di Saint-Petersburg International Mercantile Exchange (SPIMEX) meningkat sebesar 1,8 persen menjadi 62,653 rubel (Rp 10,4 juta) per ton.

Harga ini menandai titik tertinggi baru dalam sejarah.

Selama ini, harga BBM satuan relatif stabil karena dikelola oleh negara.  (Antara/Reuters/hm19)