Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.525 per dolar AS pada perdagangan, Jumat (4/10/24), melemah 96 poin atau 0,63% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas berada di zona merah, dengan peso Filipina melemah 0,02%, baht Thailand turun 0,11%, ringgit Malaysia minus 0,31%, yuan China melemah 0,11%, dan dolar Hong Kong turun 0,03%.

Namun, ada beberapa mata uang yang justru menguat, seperti won Korea Selatan yang naik 0,14%, dolar Singapura 0,05%, dan yen Jepang 0,26%.

Di pasar negara maju, mayoritas mata uang juga menunjukkan penguatan. Poundsterling Inggris naik 0,04%, dolar Australia 0,09%, dolar Kanada 0,02%, dan franc Swiss 0,11%. Satu-satunya mata uang yang melemah adalah euro Eropa, yang turun 0,02%.

Baca Juga : Badai Rupiah Belum Selesai, Data Tenaga Kerja AS Jadi Fokus

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, menyebutkan bahwa rupiah berpotensi melemah hari ini. Faktor utama adalah data ekonomi AS yang solid, yang mengurangi harapan untuk pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

“Kekhawatiran pasar terhadap potensi konflik besar di Timur Tengah juga meningkatkan daya tarik dolar AS sebagai aset safe haven,” ungkap Ariston.

Berdasarkan analisis tersebut, ia memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.380 hingga Rp15.460 per dolar AS pada hari ini. (mtr/hm24)