Perkuat Industri Maritim Nasional, Pelni Distribusi Amonia


Kapal Pelni Sultan Mahmud Badarudin II dan kolaborasi Pupuk Indonesia sedang bersandar di Pelabuhan Lhokseumawe. (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero terus memperkuat perannya dalam industri maritim Indonesia dengan menyediakan layanan keagenan kapal (Pelni Agency) untuk mendukung distribusi amonia (bahan baku pupuk kimia).
Pelni juga menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memastikan kelancaran pengangkutan komoditas penting ini.
Bentuk nyata dukungan tersebut, Pelni menangani layanan kapal tanker berkapasitas Gross Register Tonnage (GRT) 7.305 dalam proses bongkar muat amonia sebanyak 4.235.282 metrik ton di Pelabuhan Lhokseumawe, Aceh.
Menurut Kepala Cabang Pelni Medan, Yuniati Fatimah, komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa Pelni Agency.
Baca Juga: Pelni Sediakan Jasa Agen Kapal, Ini Rutenya
"Lhokseumawe merupakan salah satu titik terminal strategis yang berada di bawah koordinasi Pelni Cabang Medan. Dengan tim operasional yang berpengalaman, kami optimistis dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kelancaran distribusi amonia," ujar Yuniati dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).
Ia juga menambahkan bahwa layanan keagenan kapal Pelni telah tersebar di seluruh Indonesia, didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten serta hubungan baik dengan instansi pelabuhan, sehingga menjamin profesionalisme dalam setiap proses layanan.
Sinergi BUMN untuk Pertumbuhan EkonomiVice President Shipping Agency Pelni, Muhammad Ardiansyah, menekankan bahwa sinergi yang dibangun antara Pelni dan BUMN bertujuan untuk memperkuat industri nasional serta mendukung pemerataan ekonomi di Indonesia.
"Kolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia Logistik menjadi bukti nyata dari komitmen kami dalam mendukung sektor maritim dan industri nasional. Hal ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang ingin memperkuat sektor maritim sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia," jelas Ardiansyah. (ari/hm25)