Jelang Nataru, Diprediksi Berbelanja Online Kurangi Pengunjung Pasar Tradisional
Jelang Nataru Diprediksi Berbelanja Online Kurangi Pengunjung Pasar Tradisional
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Momen Natal 2024 atau pada bulan Desember ini dan Januari 2025, aktivitas belanja masyarakat diyakini meningkat. Apalagi saat ini kemampuan daya beli masyarakat semakin membaik pasca Covid-19. Namun, peningkatan ini akan cenderung terjadi secara online.
Guru Besar Tetap Universitas Prima Indonesia , Prof.Dr. Darwin Lie, S.E, M.M. mengatakan pola berbelanja masyarakat di era kemajuan teknologi (Disrupsi ) ini bergeser sangat cepat. Sehingga jumlah pengunjung ke pusat-pusat perbelanjaan khususnya pasar tradisional akan berkurang.
“Tingkat daya beli masyarakat tidak menurun akan tetapi belanjanya bukan lagi di pasar tradisional. Tetapi beralih belanja secara online,” ucapnya pada Jumat (6/12/24).
Baca juga:Transaksi Hari Belanja Online Ke-13 Ditargetkan Meningkat 15-20 Persen
Dampak e-commerce atau transaksi yang dilakukan secara online ini tentu akan sangat dirasakan pedagang di pasar-pasar tradisional. “Itu bisa kita lihat banyak para pedagang mengeluh tidak seperti yang dulu Lagi”, katanya.
Prof. Darwin Lie memprediksi masyarakat yang membeli keperluan Natal dan Tahun Baru (Natru) di pasar-pasar tradisional, bisa saja mereka yang kesulitan mencari secara online, orang yang kurang paham menggunakan teknologi digital dan warga yang ingin membeli kebutuhan yang mendesak.
“Memang masih ada untuk masyarakat di kampung mungkin yang belum paham digitalisasi tetap harus membawa anaknya berbelanja ke pasar tradisional” ujarnya.
Meski begitu, setiap pedagang harus berbenah dengan memunculkan berbagai inovasi sehingga mampu bersaing dengan kemajuan teknologi. “Harus ada inovasi karena itu bagian dari tuntutan pasar,” terangnya.
Baca juga:Pelanggan Diingatkan Jangan Belanja Online di Situs-situs ini, Dampaknya Rekening Bisa Bobol
Selain itu, Prof. Darwin Lie juga mendorong pemerintah khususnya Pemerintah Kota Pematangsiantar untuk turut serta membenahi pasar tradisional yang ada seperti Pasar Horas dan Pasar Dwikora.
“Kita lihat kondisi di pasar itu kurang nyaman bagi pembeli. Akses untuk pembeli melintas terlalu sempit, kurang bersih dan kadang ada genangan air. Malah ada titik tertentu menimbulkan bau tidak sedap,” pesannya.
Selain itu Pemerintah kota perlu mengajak perbankan dan lembaga lainnya seperti Perguruan Tinggi untuk membina para pedagang untuk lebih memahami e-commerce dan digitalisasi bisnis serta system pembayaran digital.(abdi/hm17)