Toba, MISTAR.ID

Harga emas terus mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Lonjakan harga ini membuat para pedagang emas di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, bersikap waspada. Meski demikian, minat masyarakat untuk membeli emas masih tetap stabil.

Salah satunya dirasakan oleh Asnawati Siregar, pemilik toko emas di Porsea. Dia merupakan generasi kedua menekuni usaha yang kini berjalan 58 tahun. Selama menangani usaha 25 tahun, baru kali ini harga per gramnya mendekati angka Rp2 juta.

Ia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir, harga emas mengalami kenaikan yang signifikan. Dari harga sebelumnya sekitar Rp1.350.000 per gram, naik menjadi Rp1.400.000, kemudian melonjak ke Rp1.910.000, dan kini menyentuh angka Rp1.930.000 per gram.

"Namun hingga hari ini penjual dan pembeli masih berimbang atau stabil. Pembeli menganggap uangnya di bank tidak ada artinya. Mereka investasi ke emas semua." jelasnya, Senin (21/4/2025).

Asnawati menduga lonjakan harga ini dipengaruhi oleh kondisi global, seperti memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Ia pun mengingatkan bahwa harga emas kemungkinan masih akan terus naik hingga pertengahan tahun.

"Toke saya bilang, hati-hati, puncaknya bisa terjadi pada Juli 2025. Bisa jadi krisis moneter akan datang," katanya.

Sementara itu, Frisda, seorang pembeli yang ditemui di lokasi, mengaku bahwa ia lebih memilih berinvestasi dalam bentuk emas dibandingkan menabung di bank. Ia telah melakukan kebiasaan ini sejak tahun 2000.

"Sudah puluhan kali saya melihat harga emas naik dari tahun ke tahun, sedangkan bunga tabungan di bank tidak pernah ikut naik signifikan," ujar Frisda sambil tersenyum. (nimrot/hm17)