Ekonomi Sumut pada 2024 Tumbuh Dibandingkan Tahun 2023
Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra. (f: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,10 persen pada triwulan keempat tahun 2024 secara tahun-ke-tahun (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Di sektor produksi, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 13,74 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 12,62 persen.
Secara triwulan-ke-triwulan (c-to-c), ekonomi Sumut tumbuh sebesar 5,03 persen, juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,98 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), yang tumbuh sebesar 11,79 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sumut secara kuartal-ke-kuartal (q-to-q) tercatat sebesar 0,44 persen. Pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, dengan pertumbuhan sebesar 10,41 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Konsumsi Pemerintah, yang tumbuh sebesar 13,02 persen.
Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra, mengungkapkan bahwa produksi padi meningkat pada triwulan keempat tahun 2024 dibandingkan dengan triwulan ketiga. "Produksi jagung tetap stabil, sementara produksi pangan hortikultura mengalami peningkatan pada komoditas jeruk, salak, dan cabai," katanya di Kantor BPS Sumut, Rabu (5/2/25).
Di sisi lain, ekspor luar negeri beberapa kelompok komoditas seperti lemak dan minyak, tembakau dan produk tembakau, ikan, kerang-kerangan, dan moluska menunjukkan tren yang stabil. "Untuk komoditas kopi, teh, dan rempah, serta daging ayam ras, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan momen Lebaran dan Natal-Tahun Baru (Nataru), yang menyebabkan permintaan konsumen meningkat," ujar Asim.
Selain itu, produksi kayu bulat juga mengalami penurunan. Namun, pada tahun 2024, produksi padi dan jagung menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023. Produksi hortikultura pun mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, seperti pada komoditas salak, nenas, serta sayuran seperti tomat, wortel, sawi, dan buncis.
Asim melanjutkan, ekspor luar negeri menunjukkan perkembangan positif pada beberapa komoditas seperti produk tembakau, ikan, kerang-kerangan, dan moluska. Produksi ternak dan daging ayam ras yang meningkat, dikatakan Asim, disebabkan oleh pelaksanaan berbagai kegiatan nasional dan internasional.
"Hal ini terkait dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Aquabike Jetski Championship 2024, serta acara-acara besar lainnya di Sumut," tuturnya.
Catatan lainnya, pada triwulan keempat tahun 2024, aktivitas produksi didorong oleh pembangunan jalan tol, infrastruktur jalan, dan jembatan di beberapa daerah di Sumut, yang tercermin dari peningkatan belanja modal di APBN dan APBD. "Realisasi pengadaan semen juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, begitu juga dengan belanja pegawai pada APBD dan APBN," paparnya.
Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan dibandingkan triwulan ketiga dan triwulan keempat pada tahun 2023 secara y-o-y. "Jumlah hotel berbintang juga mengalami penurunan pada triwulan keempat tahun 2024, seiring berakhirnya PON ke-21 yang diselenggarakan di Sumut dan Aceh," tambahnya.
Asim juga menjelaskan bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Sumut dengan pangsa sebesar 24,44%. "Total kontribusi sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi mencapai 74,58% dari perekonomian Sumut. Pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumut pada 2024 berasal dari penyediaan akomodasi dan makan minum, yang tumbuh sebesar 11,98%," jelasnya.
Sumber pertumbuhan ekonomi Sumut 2024 menurut lapangan usaha menunjukkan sektor pertanian berkontribusi sebesar 0,95%. Total seluruh kategori sektor ekonomi mencatatkan pertumbuhan kumulatif sepanjang tahun 2024. Terakhir, Asim menyebutkan kinerja ekspor cukup menggembirakan, dimana pangsa ekspor mencapai 39,26% dengan pertumbuhan sebesar 11,25%. (amita/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Dua Kasat dan Tiga Kapolsek Jajaran Polres Binjai Sertijab