Coretax Sukar Terbitkan Faktur, Ditjen Pajak Sebut Tak Ada Denda


coretax sukar terbitkan faktur ditjen pajak sebut tak ada denda
Jakarta, MISTAR.ID
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo memastikan tidak akan ada denda atau sanksi yang dikenakan kepada wajib pajak karena permasalahan dalam aplikasi Coretax atau sistem inti administrasi perpajakan.
Suryo tidak menampik masih banyak kendala yang ditemui dalam aplikasi Coretax usai diluncurkan pada 1 Januari 2024. Dijelaskannya, pengaplikasian Coretax masih dalam tahap transisi, sehingga belum akan akan ada sanksi yang dikenakan apabila berkaitan dengan penggunaan sistem baru tersebut.
“Jadi, wajib pajak tidak perlu khawatir apabila dalam implementasi ini mungkin ada keterlambatan penerbitan faktur atau barangkali pelaporan. Nanti kami pikirkan supaya tidak ada beban tambahan kepada masyarakat pada waktu menggunakan sistem yang baru,” jelas Suryo di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (6/1/25).
Baca juga : Kemenkeu Pertimbangkan PPN 12% untuk RS Premium dan Sekolah Internasional
Ia mengaku setiap harinya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak akan memonitor dan memantau perkembangan Coretax. Suryo mengaku jika timnya menemukan permasalahan maka akan segera coba selesaikan.
Ia menjelaskan kendala utama yang dihadapi Ditjen Pajak adalah volume pengguna Coretax yang begitu tinggi pada waktu yang bersamaan. Oleh sebab itu, sambungnya, Ditjen Pajak terus melakukan optimalisasi kapasitas sistem, pengelolaan beban akses, dan melebarkan bandwidth.
“Ini baru hari keenam [setelah Coretax diluncurkan], jadi mohon maklum,” kata Suryo.