Jakarta, MISTAR.ID

Alokasi dana bantuan sosial (Bansos) meningkat sebesar Rp20,5 triliun. Artinya, tahun ini Bansos yang digelontorkan menjadi Rp493,5 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim bahwa peningkatan tersebut bukan keputusan pemerintah semata, melainkan hasil persetujuan DPR.

“Jadi, jika pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), itu adalah dana APBN yang sumber dan penggunaannya telah dibahas dan disetujui oleh DPR,” kata Sri saat menghadiri konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa (30/1/24).

Sri Mulyani memastikan APBN akan terus berperan sebagai shock absorber bagi masyarakat, baik dari risiko perlambatan ekonomi global maupun kondisi ekonomi domestik.

Baca juga: Bansos Beras Berlangsung Hingga Juni 2024

Bansos sendiri dianggap sebagai salah satu langkah intervensi APBN dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama menghadapi fluktuasi harga pangan yang tidak stabil.

Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa pengendalian harga pangan tidak hanya terbatas pada Bansos.

Cara lain yang juga dilakukan adalah melalui alokasi anggaran ketahanan pangan, yang mencapai Rp104,2 triliun pada tahun 2023 dan meningkat menjadi Rp114,3 triliun pada tahun ini.

“Program ini diambil dengan pertimbangan berbagai inisiatif untuk meningkatkan ketahanan produksi, ketahanan pertanian, pembangunan infrastruktur pertanian, serta pengembangan sentra produksi,” tambahnya. (cnn/hm20)