Kemendikbudristek Perkenalkan Rapor Versi 2.0, Apa Saja Fitur Menariknya?
Kemendikbudristek Perkenalkan Rapor Versi 20 Apa Saja Fitur Menariknya
MISTAR.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhirnya merilis Rapor Pendidikan versi 2.0 dalam program Merdeka Belajar episode ke-19, Rabu (10/5/23).
Rapor ini, disebut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, telah mengalami penyempurnaan dibandingkan pendahulunya.
“Dengan platform ini satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil asesmen nasional sebagai bahan refleksi untuk membenahi aspek-aspek, seperti kompetensi literasi dan numerasi, karakter profil pelajar Pancasila, dan keamanan lingkungan belajar dari kekerasan,” ujar Nadiem dalam perilisan.
Baca Juga: Ayo! Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023
Penyempurnaan Rapor Pendidikan 2.0 dipercaya akan mendukung satuan pendidikan dalam perencanaan berbasis data karena dinilai dapat mengidentifikasi masalah menjadi lebih ringkas, refleksi akar masalah yang lebih komprehensif, dan langkah konkret pembenahan.
Sejak 2022, Rapor Pendidikan sudah digunakan lebih dari 284 ribu satuan pendidikan, mulai dari tingkat PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga vokasi.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo menjelaskan perbakan Rapor Pendidikan 2.0 melibatkan kolaborasi dengan kepala satuan pendidikan dan dinas pendidikan dari berbagai daerah.
“Platform Rapor Pendidikan ini menjadi alat bagi satuan pendidikan untuk melakukan identifikasi, refleksi, dan benahi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Anindito.
Baca Juga: Pemko Tebing Tinggi Ikuti Zoom Meeting Percepatan Capaian Pendidikan Numerasi Bersama Mendagri
Tentunya, ada tiga fitur yang menjadi daya tarik dalam penyempurnaan Rapor Pendidikan 2.0.
Berikut 3 fitur baru dalam Rapor Pendidikan.
- Halaman Ringkasan
Proses identifikasi masalah yang lebih ringkas dapat diketahui dari halaman ‘Ringkasan’. Halaman Ringkasan ini memuat deskripsi ringkas tentang kondisi satuan pendidikan yang dapat dibaca kurang dari satu menit.
Ada 6 indikator prioritas untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta 8 indikator prioritas untuk jenjang SMK. Setiap warna indikator satuan pendidikan hanya terbagi menjadi 3 warna saja, yakni merah untuk kondisi yang kurang, kuning untuk kondisi sedang, dan hijau artinya dalam kondisi baik.
Di dalam setiap kartu indikator, satuan pendidikan dapat melihat perbandingan hasil capaian dengan tahun sebelumnya.
- Halaman Akar
Halaman akar digunakan saat satuan pendidikan melakukan refleksi. Disini, masalah secara lebih komprehensif dijabarkan. Untuk fitur ini, pengguna akan menemukan deskripsi indikator prioritas yang sedang dipelajari.
Terdapat 4 kartu akar masalah utama yang dilengkapi dengan komponen akar masalah, refleksi capaian indikator prioritas, dan laporan lengkap Rapor Pendidikan untuk melihat seluruh akar masalah.
Baca Juga: Tenaga Kependidikan di Dairi Mengadu ke DPR RI
- Inspirasi Benahi
Untuk setiap halaman Akar Masalah diberikan tips atau cara bagaimana cara membenahinya yang disesuaikan dengan akar masalahnya. Lalu, dilengkapi pula dengan tautan langsung ke langkah pembenaran konkret, seperti pelatihan mandiri yang relevan dalam platform Merdeka Belajar. (kompas/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada Gelombang Tinggi