Proyek Galian Pipa di Binjai Utara tak Kunjung Diaspal, Warga Demo


Sejumlah pengunjuk rasa meminta PT Nindya Karya segera mengaspal kembali jalan rusak bekas korekan galian pipa air di Kecamatan Binjai Utara (f:bayu/mistar)
Binjai, MISTAR.ID
Timbunan tanah untuk menutup bekas galian pipa proyek transmisi Sistem Penyediaan Air Olahan (SPAO) PT Kawasan Industri Medan (KIM) sepanjang 40 Kilometer di Kecamatan Binjai Utara, hingga kini tak juga kunjung diaspal.
Hal ini disoroti warga masyarakat bersama Ormas Grib Jaya Binjai dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas PUTR Kota Binjai Jalan MT Haryono, Lingkungan III, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Kamis (11/3/2025) siang.
Koordinator Aksi, Djoelham Effendi turut menyayangkan tindakan pihak PT Nindya Karya selaku rekanan yang mengerjakan proyek tersebut, karena mengabaikan hasil rapat dengar pendapat bersama Anggota DPRD Binjai. Padahal saat itu perusahaan berjanji akan mengaspal bekas korekan tersebut paling lambat akhir tahun 2024.
"Namun nyatanya janji tersebut hanya tinggal janji, karena sampai sekarang timbunan bekas korekan galian pipa tak juga kunjung diaspal," ujar Djoelham.
Sebelumnya, kata Djoelham, mereka mendapat kabar bahwa bekas korekan proyek galian pipa air, menyebabkan satu unit truk Colt Diesel pengangkut sembako terperosok, di Jalan MT Haryono, Kelurahan Damai, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sabtu (8/3/2025) siang.
Masalah lain, proyek tersebut mengganggu arus lalu lintas di Jalan MT Haryono. Sejumlah pengendara tampak harus ekstra berhati-hati saat melintas karena ruas badan jalan yang menyempit.
Proyek juga dianggap menyusahkan para pedagang takjil (menu berbuka puasa) yang berjualan di sepanjang jalan tersebut. Dagangan mereka tidak laku seperti biasanya karena akses terganggu. Para pedagang pun memilih memindahkan lapak jualannya ke tempat lain.
Berita sebelumnya, Plt Sekretaris Dinas PUTR Pemko Binjai, Hedra Sihotang, menjelaskan bahwa pimpinannya tidak berada di kantor karena ada urusan di luar. Meski demikian, Hedra menegaskan bahwa seluruh tuntutan pengunjuk rasa akan disampaikan kepada Kadis PUTR Pemko Binjai, Ridho Purnama.
Aksi unjuk rasa berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian setempat. Setelah berorasi, beberapa perwakilan pengunjuk rasa diajak berdialog dan diskusi. Dalam dialog singkat, petugas Dinas PUTR Pemko Binjai, Ricky, menyatakan bahwa tidak benar adanya penghentian pengerjaan proyek oleh kader Grib Jaya.
"Memang tidak ada penghentian pengerjaan. Mereka hanya mempertanyakan apakah proyek telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku," jelas Ricky. (bayu/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Dituding Nyetop Proyek, Grib Jaya Binjai Demo di Kantor PUTR